China Ngotot Klaim, Natuna Ternyata Menyimpan `Harta Karun`

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 6 Januari 2020 15:48
China Ngotot Klaim, Natuna Ternyata Menyimpan `Harta Karun`
Tiongkok bersikeras menyebut Natuna masuk ke dalam wilayah perairannya.

Dream - Konflik kapal milik Indonesia dan China di perairan Natuna kembali memanas. Wilayah perairan ini jadi sorotan setelah Tiongkok mengklaim daerah yang sebenarnya merupakan bagian dari Kepulauan Riau.

Dikutip dari Liputan6.com, Senin 6 Januari 2020, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyebut Tiongkok sama sekali tak berhak di Natuna.

" Kalau secara hukum, China tidak punya hak untuk mengklaim. Itu karena Indonesia tidak punya konflik perairan (dengan China), tumpang tindih perairan, Indonesia tidak punya," kata dia di Jakarta.

Lalu, seberapa penting Natuna bagi Indonesia sampai-sampai Tiongkok ngotot mengklaim wilayah ini?

Natuna ternyata daerah yang menyimpan `harta karun` berupa sumber daya alam (SDA) yang melimpah. Salah satunya adalah kekayaan energi. Dalam proyek yang tengah dikembangkan, yaitu Blok East Natuna, dilaporkan memiliki kandungan minyak dan gas.

Cadangan gas di Natuna memang disebut sebagai yang terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 46,96 TSCF. Saat ini, produksi gas di wilayah tersebut baru mencapai 489 MMSCFD.

Indonesia juga memiliki cadangan minyak di Natuna diperkirakan mencapai 36 juta barel dengan produksi saat ini sebesar 25 ribu barel per hari.

1 dari 6 halaman

Sumber Daya Perikanan dan Pariwisata

Selain itu, Natuna memiliki sumber daya perikanan yang besar. Natuna tercatat memiliki produksi perikanan hingga 88 ribu ton. Namun, angka tersebut masih terbilang kecil dibandingkan potensi perikanan Natuna yang diperkirakan mencapai 1 juta ton per tahun.

Dari sisi pertanian, Natuna menjadi penghasil komoditas pertanian penting seperti beras, jagung, kedelai, cabai rawit, karet, kelapa, cengkeh, kacang tanah dan lain-lain.

Natuna juga memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Sebagai wilayah kepulauan, Natuna memiliki 130 objek wisata. Natuna memiliki 44 hotel/penginapan dengan total 514 kamar.

(sumber: Liputan6.com/Septian Deny)

2 dari 6 halaman

Fakta Viral Kapal Ikan Asing Kembali Berani Masuk Perairan Natuna

Dream - Laman media sosial, khususnya Instagram, beberapa waktu lalu dikejutkan dengan video kapal ikan asing yang kembali masuk ke perairan Natuna, Kepulauan Riau. Narasi yang muncul kapal itu masuk setelah Susi Pudjiatuti tak lagi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikan. 

Seperti diketahui, kebijakan Susi Pudjiastuti yang menenggelamkan kapal pencuri ikan di perairan Indonesia sempat membuat kapal asing tak berani masuk Indonesia. 

Terkait video tersebut, Kepala Badan Keamanan Laut RI (Bakamla), Laksdya TNI Achmad Taufiqoerrochman mengatakan, sudah melakukan pengawasan di seluruh perairan Indonesia, termasuk Natuna.

Menurut Taufiqoerrochman, pasukannya segera bergerak ke perairan yang dimaksud begitu mengetahui informasi ada kapal asing ke Natuna. Dari pantauan tim, kapal tersebut memang sempat masuk pada tanggal 19 Desember 2019 lalu. Namun mereka berhasil dihalau.

Upaya itu tak membuat kapal asing jera. Tim Bakamla kembali menemukan kapal asing yang masuk perairan Natuna pada 24 Desember 2019. 

" Kita tetap hadir di sana (untuk menghalau kapal asing,red)," ujar Achmad dikutip dari Liputan6.com, Selasa 31 Desember 2019.

Achmad mengaku, untuk mengamankan wilayah perairan Indonesia Bakamla bekerja sama dengan rekan di regional dunia. Kerja sama itu dilakukan sejak 10 Desember 2019 lalu.

Selain itu, kerja sama dengan Kemeterian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polhukam) dan Kementerian Luar Neger (Kemenlu) juga dilakukan.

" Karena walaupun bagaimana, tentunya kita harus melakukan suatu kegiatan yang ada orkestrasif (koordinasi)," kata dia.

(Sumber: Liputan6.com/Putu Merta Surya Putra)

3 dari 6 halaman

Menteri Susi Akan Tenggelamkan Lagi 14 Kapal Asing Ilegal

Dream - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan kembali menenggelamkan 14 kapal ilegal hasil tangkapan bersama KKP, TNI AL, dan Kepolisian serta Bea Cukai di Pontianak, Batam, dan Aceh pada 19-20 Oktober 2015. 14 kapal tersebut merupakan hasil tangkapan sejak Juni 2014 hingga Juni 2015.

Dari 14 kapal tersebut, 12 di antaranya merupakan kapal nelayan ilegal. Sedangkan dua lainnya adalah kapal tangker asing.

Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, penenggelaman kapal tersebut dilakukan sebagai amanat Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan. Dia pun mengaku telah meminta pertimbangan dari Mahkamah Agung untuk upaya penenggelaman kapal ini.

" Kemarin saya sudah berkirim surat dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali. Pak Hatta menyebutkan kapal berbendera ganda dapat ditenggelamkan langsung tanpa adanya proses pengadilan," ujar Susi di Gedung KKP, Jakarta, Kamis 15 Oktober 2015.

Menurut dia, amanah UU tersebut menjadi bagian untuk memutus rantai peradilan. " Saya menurut instruksi Presiden Jokowi untuk penenggelaman. Pelaksanaan ini akan menjadi pertama kalinya penggelaman yang sesuai dengan amanat Undang-undang," jelasnya.

Upaya ini, menurut Susi, menjadi bagian dari perlindungan kekayaan laut dan ekosistem terutama nelayan di area penangkapan. Susi berharap kepada jajarannya untuk segera menuntaskan proses penyelidikan 35 kapal asing lainnya.

Dalam satu tahun terakhir, KKP telah menenggelamkan sedikitnya 115 kapal ilegal yang masuk ke wilayah Indonesia. " Bagi kami, kapal-kapal asing ilegal yang masuk harus ditenggelamkan. Ini sebagai kedaulatan bangsa," jelas Susi. (Ism)/.

4 dari 6 halaman

Detik-detik Kapal Tongkang Jebol, Batubara dan Buldozer Jatuh ke Laut

Dream - Peristiwa jebolnya kapal tongkang pengangkut batubara terekam dalam sebuah video berdurasi 25 detik.

Video itu diunggah oleh akun Instagram @makassar_iinfo, terlihat sisi kapal terbelah diduga tidak kuat menahan beban batubara.

Akibatnya, batubara dengan jumlah yang banyak itu jatuh ke laut. Tak hanya itu, buldozer yang biasa digunakan untuk memindahkan batubara juga ikut jatuh ke laut.

Beruntung, tidak semua batubara yang ada di kapal tongkang itu tidak semuanya jatuh ke laut.

Dalam keterangan akun tersebut, peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 14 Desember 2019 di Muara Berai, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Lokasi kejadian diketahui sebagai tempat perpindahan batu bara dari kapal kecil ke kapal besar untuk dikirim ke luar Kalimantan. Batu bara di kapal tersebut tumpah karena kurangnya koordinasi antara petugas buldozer dengan kapal tongkang.

5 dari 6 halaman

Temukan 60 Bangkai Kapal, Misteri Banjir Besar Zaman Nabi Nuh Diyakini Terkuak

Dream - Para peneliti menemukan sebuah kuburan kuno berisi puluhan bangkai kapal di kedalaman Laut Hitam. Situs kuno misterius yang berada ribuan kaki di bawah laut itu dipercaya bisa mengungkap asal-usul air bah yang membanjiri Bumi di masa Nabi Nuh.

Berada di lepas pantai Bulgaria, dekat kota Nessebar, kuburan itu berisi 60 bangkai kapal yang kondisinya tetap utuh sejak 400 SM.

Para peneliti menemukan bangkai kapal tersebut pada tahun 2016 saat memetakan dasar laut di kedalaman antara 1.000 kaki (304,8 meter) dan hampir 6.000 kaki (1,8 kilometer) di bawah permukaan.

Zona Mati, kuburan kapal karam sejak 400 Sebelum Masehi.

Mereka menghabiskan waktu sebulan di atas kapal Stril Explorer untuk merekam temuan luar biasa mereka dalam bentuk foto dan video.

Tim peneliti itu kemudian membuat model 3D dari 60 bangkai kapal, yang tersebar di lebih dari 700 mil persegi, dengan membuat gambar secara digital.

6 dari 6 halaman

Dari Zaman Alexander Agung hingga Zaman Romawi

Para ilmuwan menyebut kuburan kapal karam sebagai zona mati. Di laut itu ditemykan 60 kapal dari zaman Alexander Agung hingga abad ke-19 yang tidak termakan oleh waktu.

Selain itu, segala macam bangkai kapal dari armada Cossack abad ke-17 hingga kapal dagang Romawi membeku di sana.

Bahkan, kapal karam utuh tertua yang ditemukan 2 km di zona mati pada 2017 berusia 400 SM atau lebih dari 2.400 tahun yang lalu.

Beri Komentar