Para Peminta-minta Ini Melek Teknologi, Lho. (Foto: Oddity Central)
Dream – Perkembangan teknologi `memaksa` orang untuk melek teknologi, termasuk transaksi. Masyarakat kekinian mau tak mau harus terbiasa bertransaksi dengan non tunai.
Termasuk dengan para pengemis ini. Kaum papa di daerah ini tak menerima donasi berupa uang tunai, melainkan uang elektronik. Canggih, ya?
Dilansir dari Oddity Central, Jumat 15 Desember 2017, para pengemis di Jinan, Tiongkok, ini tidak gagap teknologi alias gaptek.
Lalu, bagaimana caranya? Mereka duduk di pinggir jalan dengan mangkok yang berisi kode QR. Para pengguna dompet elektronik, seperti Alipay dan WeChat Wallet, bisa memberikan sumbangan dari dompetnya dengan memindai kode itu.
Salah satu pengemis yang menarik perhatian adalah seorang yang memiliki masalah mental, membuat kode QR untuk menerima donasi.
Usut punya usut, ternyata sumbangan lewat uang elektronik ini menawarkan manfaat bagi pengusaha lokal di samping memberikan uang bagi pengemis.
Ada bisnis pengumpulan data donatur untuk dijual kepada pengusaha kecil. Dengan begitu, mereka bisa mengiklankan produk kepada donatur. Jadi, orang yang menyumbangkan uangnya lewat kode QR harus bersiap-siap “ dihujani” iklan. (ism)
Dream - Ada juga peminta-minta yang fenomenal. Namanya Damien Preston Booth. Damien terbilang pengemis paling cerdas. Pria asal Lancashire, Inggris, pergi ke London Mayfair untuk menerima sedekah dari turis kaya. Nggak tanggung-tanggung, sumbangan diberikan melalui kartu kredit. Wow!
Booth ini sebenarnya memiliki tempat tinggal. Dia menghuni apartemen di Preston yang disewa sebesar 300 poundsterling (Rp5,47 juta) per bulan. Setiap Rabu, pria ini pergi ke London dan berpura-pura menjadi gelandangan. Selama tiga hari tiga malam, dia tidur nyenyak dan mengemis.
Booth mengiba kepada orang-orang untuk memberikannya sumbangan. Ketika orang itu mau memberikan sedekah, dia segera mengeluarkan mesin EDC untuk orang menggesek kartu kredit.
Mantan teman Booth mengatakan, pengemis canggih ini telah menghasilkan ribuan poundsterling dan menghabiskan liburan selama 5-6 hari di luar negeri dalam setahun.
Bahkan, Booth juga punya foto dirinya menerima pembayaran dari orang-orang terkenal seperti Simon Cowell dan Sharon Osbourne.
“ Orang itu benar-benar sombong. Dia meminta uang pelanggan kami ketika masuk, lalu tidur di ambang pintu. Saya telah memanggil polisi berkali-kali. Saya tahu dia punya uang. (Booth) selalu punya dua telepon,” kata porter utama restoran Lebanon, Mamounia Lounge.
Mengenai pernyataan itu, Booth mengakui segalanya. Dia menyebut tak ada sesuatu yang disembunyikan. Pria ini mengatakan bahwa dia menjadi gelandangan di London.
“ Saya mengemis untuk membeli apartemen. Tak ada uang untuk membeli narkoba atau bir,” kata Booth.
Dia juga mengklarifikasi anggapan pelesir ke luar negeri. Booth menyebut dia bepergian untuk mencari pekerjaan dan mengubah hidupnya.
“ Saya mendapatkan tempat tinggal dan sedang mencari pekerjaan baru, misalnya petugas cleaning service, sopir, apa pun. Saya ingin mengubah hidup,” kata dia. (ism)
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN