3 dari 10 Anak Milenial Cuma Mau 3 Tahun Bertahan di Perusahaan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 29 Maret 2019 19:19
3 dari 10 Anak Milenial Cuma Mau 3 Tahun Bertahan di Perusahaan
Generasi ini lebih memilih bekerja dengan dinamis.

Dream – Tren kerja generasi milenial semakin menjadi perhatian perusahaan. Di era yang serba berubah cepat dan dukungan teknologi maju, gaya kerja anak kekinian tentu berbeda dengan generasi terdahulu.

Chief of Human Resources Bank Commonwealth, Bagus Harimawan, mengatakan kajian “ Indonesia Millenial Report” yang dilakukan oleh IDN Research Institute dan Alvara Research menyebutkan 3 dari 10 orang berencana bertahan di perusahaan hanya 2-3 tahun.

Malah, ada 1 dari 10 orang yang menyatakan akan bertahan di perusahaan lebih dari 10 tahun.

Riset ini juga menyebut millenials akan berpindah perusahaan karena masalah remunerasi dan kurang pengembangan diri.

Apalagi, Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, mengatakan Indonesia sedang masuk ke dalam gig economy.

“ Anak-anak milenial bekerja tanpa terikat dengan satu perusahaan tertentu dengan lebih dinamis karena jam kerja yang bebas dan lokasi bekerja yang tidak menetap,” kata Bagus di Jakarta, Jumat 29 Maret 2019.

Dia mengatakan perusahaan melihat tren ini sebagai kesempatan untuk beradaptasi. Bank ini juga mendorong akselerasi pengembangan individu dan persiapan calon pemimpin bank di masa depan. Program ini dikemas melalui “ Graduate Development Program” (GDP).

“ Kami sebagai industri perbankan, tentunya, beradaptasi dengan tren yang terjadi saat ini. Mungkin orang melihat industri perbankan sebagai perusahaan yang kaku dan tradisional,” kata Bagus.

Sekadar informasi, program GDP memiliki tiga unit berbeda, yaitu unit bisnis, supporting unit, dan project sebagai bagian dari pengembangan peserta GDP untuk menjadi generasi “ bankir” yang handal.

Peserta GDP nantinya akan dapat pengajaran selama 24 bulan dan akan mendapatkan pengalaman bekerja selama 4 minggu di negara lain seperti di Australia (Sydney dan Perth) melalui global exposure, yaitu program internship Commonwealth Bank Group. 

(Sah, Laporan: Tri Yuniwati Lestari)

1 dari 2 halaman

Ini Cara Generasi Milenial Bertahan di Era Industri 4.0?

Dream – Era industri 4.0 tak lama lagi hadir. Agar bisa bertahan, generasi mileial harus mampu bersaing. Lantas bagaimana caranya bertahan di era industri 4.0?

Director Sales and Marketing PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK), Mutia Nandika, berbagi tips kepada generasi milenial agar bisa bersain, misalnya di sektor IT.

" Jadi saya rasa tantanganya untuk sektor IT ini bukan tidak ada talent yang apply tapi bagaimana kita bisa menemukan talent yang benar-benar inovatif, kreatif, serta agile inilah yang enggak gampang," kata Mutia di Jakarta, dikutip dari Merdeka.com, Kamis 6 Desember 2018.

Menurut Mutia, generasi muda tak hanya memiliki keahlian, tetapi juga kesiapan mental terhadap permintaan bisnis. Dia menyarankan generasi muda lebih aktif dalam merespons perubahan yang semakin cepat dalam hitungan detik.

" Saya rasa ilmu saat ini tidak jadi melulu soal akademik saja, tapi ketika teman-teman yang sedang kuliah bisa mulai bisnis kecil-kecilan, bangun startup, atau coba bisnis apapun itu kenapa nggak dicoba? Dari situ kalian bakal ketemu orang-orang baru, investor, orang-orang yang setiap harinya tidak ditemui," kata dia.

2 dari 2 halaman

Jangan Lupa Belajar

Tak hanya itu, Mutia juga menekankan generasi milenial untuk cepat belajar tentang industri bisnis di luar. Dia mencontohkan dirinya sendiri yang pernah bekerja di Google Indonesia dan Microsoft, tapi tak punya latar belakang pendidikan IT.

“ Tentu butuh waktu bagi saya untuk belajar hal teknis seperti cloud system. Tapi saya pelajari supaya bisa serap ilmu," kata dia.

Memang, kata Mutia, belajar di luar latar belakangnya memerlukan upaya yang lebih. Tapi, bekerja keras diperlukan agar bisa bersaing.

" Jadi memang benar-benar harus ada extra effort, usaha lebih agar bisa bersaing,” kata dia. 

Beri Komentar