Biro Jodoh Online Laris, `Detektif Pernikahan` Panen

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 9 Oktober 2014 07:07
Biro Jodoh Online Laris, `Detektif Pernikahan` Panen
Penggunaana jasa detektif swasta untuk pernikahan marak di India. Mereka bertugas menyelidiki calon pengantin dan keluarganya.

Dream - Mencari pasangan melalui dunia maya tengah menjadi tren di India. Bahkan, dari 20 juta pernikahan yang terjadi tahun lalu, diperkirakan sekitar 10 persen pasangan mengawali perkenalan secara online. Kecenderungan ini didorong semakin meningkatnya tingkat kemakmuran dan semakin populernya penggunaan media sosial.

Gaya hidup modern ini membuat pemuda-pemudi India semakin meluaskan pencarian jodoh mereka. Tak sekadar tetangga kampung, mereka kini sudah merambah ke negara bagian lain. Bahkan hingga ke luar India. Kondisi ini tentu membuat keluarga tidak mengenal siapa calon pasangan atau calon besan.

Tren ini juga menggeser peran besar orangtua dalam proses perjodohan. Dulu, orangtua memegang tanggung jawab utama untuk menentukan siapa pelamar anak-anaknya. Orangtua juga mengatur penuh prosesi pernikahan, termasuk besaran mas kawin. Namun, para orangtua kini hanya menyetujui saja pernikahan yang diminta oleh anak-anak mereka.

Perkembangan inilah yang membuat bisnis detektif swasta untuk pernikahan marak di India. Keluarga-keluarga di sana kini lebih memilih menggunakan jasa detektif swasta untuk menyelidiki calon pengantin dan keluarganya. Mereka berharap mendapat informasi lengkap tentang calon pengantin dan besan dari para detektif swasta ini.

" Ini tidak mengherankan bahwa keluarga-keluarga beralih menggunakan jasa badan-badan intelijen seperti itu," kata Burhan Zafar, Managing Direktor pada Unitas Risk, yang bergerak di bidang penyedia jasa intelijen sebagaimana dikutip Dream dari Al Arabiya, Rabu 8 Oktober 2014.

" Karena peran penyambung perkenalan dalam pernikahan tradisional tidak lagi dipakai, seiring meningkatnya penggunaan hubungan online. Ini membuat permintaan terhadap jasa detektif swasta," tambah Zafar.

Pernikahan di India lebih menekankan hubungan antara kedua keluarga daripada sekadar menimbang sisi-sisi romantisme calon pengantin. Dalam hal ini materi menjadi faktor penting. Sehingga, status sosial dan kekayaan calon mempelai maupun besan menjadi kriteria utama yang menjadi ojek penyelidikan.

Biaya pernikahan di India juga semakin mahal. Oleh karena itu, memilih detektif yang tepat merupakan investasi penting bagi banyak keluarga. Jika data-data yang diperoleh sang detektif meleset, mempelai maupun keluarga bisa kecewa berat karena perayaan pernikahan tidak seperti yang mereka harapkan.

Organisasi seperti National Detectives and Corporate Consultants (NDCC) misalnya, mereka menawarkan penyelidikan dengan data-data komplit, seperti pendidikan, status finansial, serta riwayat pernikahan. Dengan biaya yang lebih tinggi, detektif swasta ini bersedia mencarikan informasi apakah calon mempelai itu memiliki pasangan lain atau tidak.

Namun, keluarga ataupu calon pengantin di India kebanyakan lebih suka menggunakan jasa detektif perempuan. Alasannya, kaum perempuan lebih mudah mendekati keluarga calon pengantin maupun orangtuanya. Dengan demikian, data-data akurat bisa mudah didapatkan.

" Salah satu alasan penyelidikan sebelum pernikahan marak di India adalah karena semakin banyaknya pernikahan yang ditentukan melalui internet," Taralika Lahiri, pendiri NDCC.

" Sebelumnya, kita semua memiliki jaringan saudara yang tahu gadis atau anak laki-laki yang memenuhi syarat untuk menentukan perkenalan mereka. Sekarang, Anda bisa berurusan dengan siapa saja dengan profil palsu dan mreka bisa saja berasal dari India atau luar negeri," tambah Lahiri. Sehingga, penyelidikan diperlukan untuk memastikan calon pasangan. (Ism)

Beri Komentar