Ilustrasi Terkabulnya Doa Minta Hujan Usai Pelaksanaan Sholat Istisqa. (Foto: Istimewa)
Dream – Bagaimana cara melaksanakan sholat sunnah istisqa? Sholat istisqa merupakan sholat untuk memohon kepada Allah agar diturunkan hujan saat kemarau. Kaum Muslim disunahkan melaksanakan sholat sunnah istisqa saat daerahnya dilanda kemarau dan kekeringan parah.
BACA JUGA : Arti Dari Shalat Istiqa Atau Doa Minta Turun Hujan
Kekeringan akan mengancam kehidupan para petani dan masyarakat secara umum. Air adalah kebutuhan vital masyarakat untuk kehidupan sehari-hari, mengairi ladang dan sawah, serta sebagai air minum dan sebagainya.
Kekeringan juga menyebabkan ancaman gagal panen dan kurangnya pasokan air bersih di beberapa daerah yang mengalaminya. Masyarakat berupaya mengatasi kekeringan dengan mencari pasokan air bersih hingga pembuatan embung untuk menadah air hujan saat musim penghujan.
Tak hanya usaha secara materil, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan memohon pertolongan kepada Allah SWT dengan sholat istisqa. Cara melaksanakan sholat sunnah istisqa penting diketahui dan dilakukan untuk meminta hujan. Sholat sunnah ini juga merupakan salah satu jalan untuk mengakhiri bencana kekeringan.
Cara melaksanakan sholat sunnah Istisqa sebenarnya sama dengan sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Perbedaannya terletak pada khutbah, pembacaan takbir dan arah khatib saat membaca khutbah kedua.
Hukum sholat sunnah istisqa adalah sunnah muakkad. Ibadah ini sangat dianjurkan apabila menghadapi kemarau panjang ditambah dengan kekeringan. Dalil Al-Quran yang berisi anjuran cara melaksanakan sholat sunnah Istisqa adalah Surat Hud ayat 52.
" Wahai kaumku, mohon ampunlah kepada Tuhan kalian, kemudian taubatlah kalian kepada-Nya, pasti Dia akan menurunkan hujan yang sangat lebat atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan pada kekuatan kalian. Dan janganlah kalian berpaling dengan berbuat dosa." (QS. Hud: 52).
Sudah selayaknya umat Islam mengetahui cara melaksanakan sholat sunnah Istisqa meminta hujan. Sholat ini diringi dengan memperbanyak istighfar dan bertaubat agar doa-doa segera dikabulkan permohonannya.
Sebelum mengetahui bagaimana cara melaksanakan sholat sunnah istisqa, Sahabat Dream juga perlu mengetahui waktu pelaksanaannya. Sholat istisqa dilaksanakan sewaktu-waktu ketika membutuhkan air atau sudah lama dilanda kekeringan.
Tapi sebelum melaksanakan sholat istisqa, umat Muslim perlu melakukan puasa tiga hari terlebih dahulu. Saat berpuasa tiga hari tersebut dianjurkan memperbanyak amal kebaikan dan memohon ampun kepada Allah SWT.
Pada hari keempat, barulah menuju tanah yang lapang untuk menunaikan sholat istisqa berjamaah. Tak hanya itu, saat sholat disarankan memakai pakaian sederhana dan tidak menggunakan wewangian.
Adapun syarat cara melaksanakan sholat sunnah istisqa adalah suci dari hadas besar dan kecil, bersih dan tidak najis, menghadap kiblat, dan syarat lain yang sama halnya dengan syarat sholat pada umumnya.
Saat melaksanakannya, umat Islam dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama, dan lima kali pada rakaat kedua mirip dengan Sholat Ied.
Cara melaksanakan sholat sunnah Istisqa yang paling utama adalah membaca niat. Meski tidak perlu disuarakan, membaca niat dianjurkan untuk menunjukkan kesungguhan dalam meminta hujan.
Berikut lafal niat sholat istisqa yang penting diketahui:
Ushollii sunnatal istisqa'i rak'ataini imaaman/ma'muuman lillaahi ta'aalaa, allaahu akbar.
Artinya:
" Saya berniat sholat sunnah Istisqo dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah Ta'ala. Allaahu Akbar."
Telah disinggung sebelumnya, cara melaksanakan sholat sunnah Istisqa hampir sama dengan sholat Ied. Agar lebih jelasnya, simak cara melaksanakan sholat sunnah Istisqa dua rakaat berikut ini:
Astaghfirullaahal 'adhiimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyumu wa atuubu ilaihi.
Artinya: " Saya mohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung. Tidak ada Tuhan kecuali Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri dan saya bertaubat kepada-Nya."
Cara melaksanakan sholat sunnah istisqa sebaiknya dilakukan dengan penuh harap dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan permohonan umat-Nya. Berikut beberapa doa minta hujan yang dibaca usai melaksanakan sholat Istisqa atau pada waktu khatib berdoa bersama jamaah.
1. Allaahummaj'al suqyaa rahmatin wa laa taj'alhaa suqyaa 'adzaabin wa laa muhqin wa laa balaa'in wa laa hadamin wa laa gharaqin.
Artinya:
" Wahai Allah, Jadikanlah hujan ini sebagai siraman rahmat, janganlah Engkau jadikan sebagai siraman siksa, memusnahkan harta, bencana, menghancurkan dan menenggelamkan."
2. Allahumma inna bil ‘ibadi wal biladi wal baha-imi wal khalqi minal bala-i wal juhdi wad dhanki maa la nasyku illa ilaika.
Artinya:
“ Ya Allah, sungguh banyak hamba, negeri, dan jenis hewan, dan segenap makhluk lainnya mengalami bencana, paceklik, dan kesempitan di mana kami tidak mengadu selain kepada-Mu.”
3. Allahumma 'alath-thiroobi wal akaami wa manaabitisy-syajari wa buthuunil audiyati allaahumma hawaalainaa wa laa 'alainaa. Allaahumma asqinal ghoitsa wa laa taj'alnaa minal qoonithiina.
Artinya:
" Ya Allah, curahkanlah hujan di atas gundukan tanah, bukit-bukit, tempat tumbuh-tumbuhan pohon, dan pada waduk-waduk lembah. Ya Allah curahkanlah hujan di sekitar kami dan jangan di atas kami. Ya Allah, curahkanlah hujan pada kami dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang putus asa."
4. Allahummasqina ghaitsan mughitsan hani’an mari‘an (riwayat lain dibaca muri‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan da’iman.
Artinya:
“ Ya Allah, turunkan kepada kami air hujan yang menolong, mudah, menyuburkan, yang lebat, banyak, merata, menyeluruh, dan bermanfaat abadi.”
5. Allahumma anbit lanaz zar‘a, wa adirra lanad dhar‘a, wasqina min barakatis samaa-i, wa anbit lana min barakatil ardhi.
Artinya:
“ Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.”
6. Allahummarfa’ ‘annal jahda wal juu‘a wal ‘ura, waksyif ‘annal bala-a ma la yaksyifuhu ghairuka.
Artinya:
“ Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan. Hilangkan dari kami bencana yang hanya dapat diatasi oleh-Mu.”
7. Allahumma inna nastaghfiruka, innaka kunta ghaffara, fa arsilis sama-a ‘alaina midrara.
Artinya:
“ Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun. Maka turunkan pada kami hujan deras dari langit-Mu.”
Advertisement
Begini Beratnya Latihan untuk Jadi Pemadam Kebakaran
Wanita Ini Dipenjara Gegara Pakai Sidik Jari Orang Meninggal Buat Perjanjian Utang
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
Menkeu Lapor Capaian Satu Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Tingkat Pengangguran Turun
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
4 Glamping Super Cozy di Puncak Bogor, Instagramable Banget!
6 Alasan Anak Perlu Melakukan Tes Minat Sejak Usia Sekolah Dasar, Bukan Saat SMA!
Ketika Elegansi dan Keintiman Gaya Bertemu di Panggung The Locker Room oleh LACOSTE
Sentuhan Gotik Modern yang Penuh Karakter di Koleksi Terbaru dari Dr. Martens x Wednesday
Harapan Baru bagi Pasien Kanker Payudara Lewat Terapi Inovatif dari AstraZeneca