Seorang Bos Rela Memotong Gajinya Hingga 90 Persen Demi Kenaikan Gaji Karyawan. (Foto: Shutterstock)
Dream – Seorang bos dari Idaho, Amerika Serikat, berbagi pengalaman tentang keputusan memangkas gaji untuk kebahagian orang lain. Setelah keputusan diambil, dia merasa jauh lebih baik.
Dikutip dari Metro, Sabtu 31 Juli 2021, CEO Gravity Payment, Dan Price, memutuskan untuk memotong penghasilan guna memastikan karyawan-karyawannya mendapat penghidupan yang lebih layak.
Melalui akun Twitternya, Dan bercerita tentang stafnya sedang mengalami masalah keuangan. Kala itu, dia menemukan buku pegangan McDonald’s di meja karyawan yang bernama Rosita.
Dan mengetahui bahwa karyawannya sedang berlatih menjadi manajer di rantai restoran cepat saji.
Rosita, kata dia, harus mengambil pekerjaan kedua karena tidak bisa bertahan hidup dengan penghasilan yang dibayarkan perusahaan Dan.
“ Dia menyembunyikan buku pegangan McD dan mengira pekerjaan keduanya akan membuatnya dipecat. Budaya apa yang telah saya ciptakan? Keterbatasan dan ketakutan?” cuit Dan.
Rosita merupakan lulusan perguruan tinggi, tapi bergaji US$30 ribu (Rp433,66 juta) setahun. Wanita ini pulang di kantor Dan pukul 17.00. Kemudian, dia melanjutkan bekerja di restoran itu pada 17.30-23.00 selama 1,5 tahun.
Setelah berbicara dari hati ke hati, Dan tidak tahu bagaimana rasanya melunasi utang mahasiswa sebesar US$30 ribu (Rp433,65 juta) di kota yang mahal. Stafnya berkata, memerlukan kenaikan gaji senilai US$10 ribu per tahun (Rp144,52 juta) agar bisa berhenti dari pekerjaan. Bahkan, Rosita siap mengambil beberapa tugas tambahan.
Setelah disetujui, lanjut Dan, Rosita pindah dari apartemennya ke tempat yang baru. Sang karyawan kini lebih sering menggunakan waktu luang untuk bertemu teman-temannya.
“ Saat kesehatan mentalnya membaik, kinerjanya juga ikut membaik,” kata dia.
Inilah yang membuat Dan berpikir tentang perusahaannya. Sebagai hasil dari kesuksesan Rosita, Dan memutuskan untuk menggandakan gaji perusahaan menjadi US$70 ribu (Rp1,01 miliar) per tahun.
Untuk bisa mewujudkan keputusannya, Dan memangkas gajinya sendiri sebesar 90 persen, dari US$1,1 juta (Rp15,9 miliar) per tahun menjadi US$70 ribu (Rp1,01 miliar). Langkah ini membuatnya merasa lebih baik.
“ Saya tidak melewatkan apa pun tentang gaya hidup jutawan,” cuit dia.
Uang, lanjut Dan, memang bisa membeli kebahagiaan saat keluar dari kemiskinan. Namun, beralih dari kaya ke sangat kaya tidak akan membuat orang menjadi lebih bahagia.
“ Melakukan apa yang kamu yakini adalah kehendak yang benar,” cuit dia.
Advertisement
IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan

3 Rekomendasi Salt Bread Enak di Jakarta, Sudah Coba?

Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota

Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre

Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti


Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics

Lihat Video Baut Kendur Thai Lion Air Saat Terbang yang Bikin Geger



IOC Larang Indonesia Jadi Tuan Rumah Ajang Olahraga Internasional, Kemenpora Beri Tanggapan


Komunitas InterNations Jakarta, Tempat Kumpul Para Bule di Ibu Kota