Dana Rawat Satu Pasien Covid-19 Capai Rp184 Juta, Cegah Jauh Lebih Murah!

Reporter : Arini Saadah
Selasa, 17 November 2020 13:12
Dana Rawat Satu Pasien Covid-19 Capai Rp184 Juta, Cegah Jauh Lebih Murah!
Itung-itungan pengeluaran biaya negara untuk perawatan pasien Covid-19 selama pandemi.

Dream – Selama sepekan terakhir ini, persentase kasus meninggal dunia akibat covid-19 di Indonesia turun menjadi 3,26 persen dari minggu sebelumnya, yaitu 3,34 persen.

Persentase tersebut menunjukkan tenaga kesehatan telah berjuang maksimal dalam perawatan pasien positif Covid-19, khususnya dengan kormobid atau memiliki penyakit penyerta.

Namun sebenarnya penanggulangan Covid-19 merupakan tanggungjawab semua elemen masyarakat, melalui disiplin 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan pakai sabun.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengatakan, disiplin 3M memberikan dampak signifikan dalam mengurangi penularan virus corona.

“ Dampak mencegah penularan Covid-19 melalui 3M ini sangat luar biasa, selain membantu nakes, juga mengurangi beban daya tamping ruang perawatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19,” kata dr Reisa Broto Asmoro saat dialog yang disiarkan langsung di kanal YouTube Lawan Covid19 ID pada Senin 16 November 2020.

1 dari 4 halaman

Rata-rata Rp 184 Juta Per Pasien

Ilustrasi

Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Prof Hasbullah Thabrany, mengatakan bahwa pencegahan harus dilakukan semua orang. Menurutnya, mencegah lebih baik daripada harus membayar biaya perawatan Covid-19 yang mahal.

“ Biaya penyakit itu mahal. Dari covid-19 saja biayanya bisa sampai Rp600 juta,” jelas Prof Hasbullah.

Ia melanjutkan, survei dari Sembilan provinsi di Indonesia untuk melakukan kajian tentang pengobatan Covid-19. Dan didapatkan fakta biaya pengobatan per pasien yang lumayan fantastis.

“ Survei di sembilan provinsi di Indonesia untuk mengkaji biaya pengobatan Covid-19, menemukan biaya tertinggi mencapai Rp446 juta. Rata-rata dana yang dikeluarkan untuk mengobati satu pasien Covid-19 adalah Rp184 juta, dengan rata-rata lama perawatan 16 hari rawat inap,” jelasnya.

2 dari 4 halaman

Musibah Bisa Dicegah

Ilustrasi

Tak lupa Prof Hasbullah juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa virus corona ini merupakan musibah yang sebenarnya bisa dicegah melalui gaya hidup sehat.

Selain itu juga perlu menjalankan protokol kesehatan 3M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak menghindari kerumunan.

“ Oleh karena itu jangan gampang menyalahkan Tuhan kalau kita sakit. Tuhan tidak akan memberikan seseorang musibah ataupun pahala dan rezeki tanpa melihat sejauh apa usahanya,” lanjutnya.

“ Jadi covid-19 ini sebenarnya penyakit yang bisa dicegah, melalui penerapan disiplin 3M. Apalagi kita tahu bahwa setelah sakit, kita tidak bisa bekerja,” tambahnya.

3 dari 4 halaman

Seluruh Biaya Masih Pakai Dana APBN

Ilustrasi

Dalam kesempatan itu, Hasbullah mengatakan bahwa Covid-19 menyebabkan beban kerugian bagi negara. Sebab biaya perawatan pasien Covid-19 selama ini masih ditanggung oleh dana APBN.

Pengeluaran negara selama pandemi Covid-19 sudah mencapai Rp800 triliun dari dana APBN, APBD, dan dana desa untuk pengobatan hingga pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Sehingga pemerintah mengajak kerjasama seluruh elemen masyarakat untuk menekan dana pengeluaran negara dengan menggerakkan disiplin 3M.

“ Apabila kita menggunakan masker kain yang bisa dicuci, biayanya sangat murah. Mungkin satu hari tidak sampai Rp5.000,00. Tapi begitu tertular Covid-19, katakanlah penghasilan kita satu hari Rp100 ribu, selama dirawat 15 hari saja, maka kita kehilangan satu setengah juta rupiah,” tuturnya.

“ Lebih baik kita mengeluarkan lima ribu rupiah sehari dan mengupayakan disiplin 3M, daripada kehilangan satu setengah juta. Ini yang harus kita pikir panjang. Jangan hanya berpikir buat hari ini atau besok saja,” terang Prof Hasbullah dengan gamblang.

4 dari 4 halaman

Vaksin Lebih Murah dari Pengobatan

Sementara, terkait vaksin Covid-19 yang sedang dipersiapkan untuk rilis, Hasbullah menyatakan, adanya vaksin ini bisa membantu menekan biaya pengobatan. Sebab vaksin harganya lebih murah daripada harus melakukan perawatan di rumah sakit.

“ Vaksin sudah pasti lebih murah dibandingkan merawat atau mengobati. Dengan vaksin ini menguntungkan kita semua, kita menjadi tidak terkena virus dan kita tidak mnularkan virus kepada orang lain, ini adalah amal karena mencegah orang lain jadi tidak kena musibah dari virus,” ucapnya.

Menurut Reisa Broto Asmoro, sambil menunggu vaksin selesai dikerjakan, kita hanya perlu melakukan disiplin protokol kesehatan dan selalu menjaga kondisi tubuh tetap sehat.

“ Ada cara yang lebih murah mencegah terkena penyakit dengan vaksin dan sambil menunggu vaksin covid-19 yang aman dan efektif, kita jaga kondisi tubuh kita, agar tetap sehat, disiplin menerapkan 3M yang dipraktikkan sebagais atu kesatuan sangat membantu meringankan beban kita dalam kondisi serba sulit di masa pandemi,” pungkas Reisa Broto dalam dialog saat itu.

Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.

Beri Komentar