Jawaban Cerdas Jika Ditanya Gaji di Kantor Lama Saat Interview

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 19 Juli 2018 09:15
Jawaban Cerdas Jika Ditanya Gaji di Kantor Lama Saat Interview
Duh, dapat pertanyaan ini ketika wawancara kerja sungguh-sungguh membuat tak nyaman.

Dream – Saat sedang melakukan wawancara kerja, pewawancara sering bertanya tentang gaji yang diterima kandidat saat bekerja di perusahaan terdahulu. Pertanyaan ini bisa membuat pelamar seketika menjadi tegang dan tidak yakin untuk menjawabnya.

Pertanyaan ini sebetulnya biasa dan sering ditanyakan bagian HRD yang bertugas menerima pegawai baru. Tapi tetap saja bisa membuat pelamar menjadi tidak nyaman.

Di beberapa negara, sebenarnya cara ini tidak legal untuk bertanya tentang kompensasi dari pemohon. Tapi, masalah tersebut masih diperdebatkan. Terlepas dari itu, kamu harus mempersiapkan diri untuk menjawabnya.

“ Orang-orang akan mengatakan bahwa kamu harus memainkan percakapan ini,” kata Cofounder Jack Welch Management Institute, Suzy Welch, dikutip dari CNBC, Kamis 19 Juli 2018.

Welch menyarankan kandidat menghindari pertanyaan ini dengan berbicara tentang rentang gaji. “ Itu bukan cara yang baik untuk memulai suatu hubungan,” kata dia.

Supaya lolos dari pertanyaan “ jebakan” ini, Welch mengatakan ada dua langkah yang bisa dilakukan. Pertama, kamu harus mengetahui nilai pasar. Mendiskusikan gaji ini menjadi hal yang menyebalkan. Agar bisa mudah, jangan lupa untuk meriset di situs perbandingan gaji.

“ Jadilah pintar dan lakukan riset. Carilah gaji pekerjaan yang sesuai serta pahami ‘nilai’ keterampilan di pasar terbuka,” kata dia.

Situs-situs seperti Payscale, Glassdoor, dan LinkedIn Salary bisa memberi tahu rentang gaji yang diinginkan dan bisa jadi bekal kamu apakah dibayar di bawah standar, bahkan ketika kamu sudah bekerja lama di perusahaan itu. Cara ini juga bisa membantumu siap wawancara karena sudah memegang data tentang gaji.

Yang kedua, ungkapkan gaji dan jujur. Welch mengatakan setelah membandingkan di situs gaji, jujurlah tentang jumlah kompensasi yang diterima.

“ Kamu bisa melakukannya seperti ini, ‘Gaji saya X, bonus saya Y, dan totalnya sekitar Z’,” kata dia.

Setelah mengungkapkannya, kamu bisa memberikan alasan mengapa bersedia mengambil sedikit lebih banyak gaji, misalnya berapa persen kenaikan dari gaji yang didapat. “ Setelah menyelesaikannya, tidak ada lagi yang bisa dilakukan, kecuali menunggu dan melihat bagaimana manajer perekrutan merespons,” kata dia.

(Sah) 

Beri Komentar