Skema Baru, Pensiunan PNS Bisa Kantongi Rp20 Juta/Bulan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 28 Juni 2018 11:43
Skema Baru, Pensiunan PNS Bisa Kantongi Rp20 Juta/Bulan
Pemerintah sedang mengkaji konsep baru pensiun PNS.

Dream – Pemerintah sedang mempersiapkan skema baru untuk program pensiun Aparatur Sipil Negara (ASN) atau PNS. Salah satu skema yang dipertimbangkan adalah fully funded.

Dilansir dari Liputan6.com, Kamis 28 Juni 2018, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Asman Abnur, mengatakan ada beberapa skema lain di samping fully funded. Namun, dirinya belum bisa menyebutkan skema-skema itu. 

“ Dengan sistem ini, bisa lebih baik. Lebih kurang dua opsi (yang difokuskan). Presiden minta tolong dampak ke APBN dan APBD jangan membebani dan fasilitas yang diterima lebih bagus,” kata Asman di Jakarta.

Dengan skema baru nanti, uang pensiun yang akan diterima oleh para abdi negara akan lebih besar. Termasuk manfaat investasi dari dana pensiun. Hal ini diharapkan membuat PNS bisa fokus bekerja dan lebih sejahtera setelah memasuki masa pensiun.

“ Kami berharap pengelolaan dana ini benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan ASN (Aparatur Sipil Negara). Sekarang dana pensiun ini dikelola oleh PT Taspen, layaknya seperti pengelolaan badan usaha milik negara lainnya. Pengembalian keuntungan tidak langsung direct dirasakan oleh ASN,” kata Asman.

Kalau skema lama, PNS setingkat eselon I mendapatkan uang pensiun sebesar Rp4,5 juta per bulan. Kalau menggunakan skema baru, mereka bisa mengantongi uang pensiun Rp20 juta per bulan.

“ Dengan model baru ini, investasi lebih bermanfaat bagi ASN seperti penyiapan kompleks perumahan, ASN, apartemen ASN. Dengan pengelolaan dana yang efisien nanti, pensiunan PNS sudah punya rumah saat pensiun,” kata dia.

Asman mengatakan keputusan skema pensiun PNS akan terus dikaji dalam rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat ini, pihaknya akan terus mengkaji bersama dengan Kementerian Keuangan.

“ Segera (diputuskan). Ya, ini masih dalam tahapan finalisasi. Jadi, masih dalam ratas berikutnya akan diputus,” kata dia.

(ism, Sumber: Liputan6.com/Septian Deny)

Beri Komentar