Deretan Negara yang Produksi Beras Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?

Reporter : Okti Nur Alifia
Senin, 7 Agustus 2023 06:46
Deretan Negara yang Produksi Beras Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?
India belum lama ini memberhentikan ekspor beras putih non basmati.

Dream - India menjadi salah satu negara pengekspor beras terbesar di dunia. Negara yang terkenal dengan film Bollywood ini menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global.

Namun secara mengejutkan, India belum lama ini memberhentikan ekspor beras putih non basmati. Hal ini dilakukan demi mempertahankan ketersediaan dan meredam kenaikan harga beras domestik.

Sebagai informasi, menurut laman World Population Review, beras merupakan bahwa makanan yang paling banyak diproduksi ketiga di dunia, setelah tebu dan jagung. Beras menjadi makanan pokok utama, terutama di kawasan Asia, Afrika Sub-Sahara, dan Amerika Selatan yang menjadi konsumen terbesarnya.

1 dari 4 halaman

Selain India, ada China yang juga menjadi negara produsen terbesar di kawasan Asia. Kedua negara ini, pada tahun 2022 yang menyumbang lebih dari setengah beras yang diproduksi secara global.

Pada akhir tahun 2022 diperkirakan sekitar 515 juta ton beras akan diproduksi di seluruh dunia. Angka tersebut mewakili peningkatan 0,23 persen dalam produksi global. 

Lebih dari 80 persen beras dunia dipanen di 10 negara. Karena populasi global terus meningkat, beras akan terus menjadi sumber utama kalori dan nutrisi.

Berikut adalah daftar 10 negara dengan produksi beras terbesar di dunia, menurut World Population Review :

1. China: 148, 9 juta metrik ton
2. India: 129 juta metrik ton
3. Bangladesh: 35,8 juta metrik ton
4. Indonesia: 34,4 juta metrik ton
5. Vietnam: 27,1 juta metrik ton
6. Thailand: 19,7 juta metrik ton
7. Myanmar: 12,6 juta metrik ton
8. Filipina: 12,4 juta metrik ton
9. Pakistan: 8,7 juta metrik ton
10. Jepang: 7,5 juta metrik ton

Sumber: Liputan6.com

2 dari 4 halaman

Duh! Penghasil Beras Terbesar Dunia Umumkan Larang Ekspor, Harga Bakal Naik?

Dream - India memutuskan untuk melarang ekspor beras putih non-brasmati yang berlaku sejak Kamis, 20 Juli 2023. Sebagai salah satu produsen beras terbesar di dunia, India menyumbang lebih dari 40 persen perdagangan beras global.

Melansir CNBC International, Kementerian Urusan Konsumen India menjelaskan kebijakan ini dikeluarkan untuk membantu memastikan ketersediaan beras putih non-basmati di negaranya. Langkah ini juga sebagai upaya menahan kenaikan harga beras di pasar domestik.

Beras putih non-basmati diketahui menyumbang sekitar 25 persen ekspor beras India.

Firma analitik pertanian Gro Intelligence dalam laporannya menyebut, larangan ekspor beras India dikhawatirkan dapat memperburuk kerawanan pangan bagi negara-negara yang sangat bergantung pada beras.

" Tujuan teratas untuk beras India termasuk Bangladesh, China, Benin, dan Nepal. Negara-negara Afrika lainnya juga mengimpor beras India dalam jumlah besar," tulisnya.

3 dari 4 halaman

Ekonom ASEAN, Eve Barre, yang bekerja perusahaan asuransi kredit perdagangan Coface, juga menilai larangan ekspor dikhawatirkan akan membuat harga beras yang sudah tinggi semakin naik.

" (Pasokan) beras global akan mengetat secara drastis... karena negara ini adalah produsen makanan pokok kedua terbesar di dunia," katanya.

Menurut Barrem, negara yang akan paling terdampak adalah Bangladesh dan Nepal. Kedua negara ini merupakan tujuan ekspor utama beras dari India.

" Selain pengurangan pasokan beras global, reaksi panik dan spekulasi di pasar berasglobal akan memperburuk kenaikan harga," ungkap Barre dari Coface.

Namun, menurut ekonom senior Bank DBS Radhika Rao, importir yang terkena dampak pelarangan ekspor masih bisa beralih ke pemasok alternatif di wilayah tersebut, seperti Thailand dan Vietnam.

4 dari 4 halaman

Melansir Liputan6.com, sebelum India, Vietnam juga berencana memotong ekspor beras menjadi 4 juta ton per tahun pada tahun 2030 mendatang. Pemangkasan ini akan menurunkan ekspor beras Vietnam dari 7,1 juta ton tahun lalu.

Vietnam merupakan pengekspor beras terbesar ketiga di dunia, setelah India dan Thailand.

Pemangkasan ekspor ini akan menurunkan pendapatan ekspor beras Vietnam menjadi US$2,62 miliar per tahun pada tahun 2030, turun dari US$ 3,45 miliar pada tahun 2022.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More