Ilustrasi Kandidat Yang Diwawancarai Dalam Interview.
Dream – Di era perkembangan teknologi, ada banyak pembicaraan tentang robot yang bisa mengambil alih pekerjaan manusia. Robot akan mengambil alih pekerjaan yang dilakukan oleh manusia.
Tujuannya agar waktu pengerjaannya bisa lebih efisien.
Dilansir dari CNBC, Jumat 5 Oktober 2018, adanya automatisasi akan membuat 1 juta lapangan pekerjaan di Amerika Serikat menghilang. Perkembangan teknologi ini bisa menciptakan lapangan kerja yang baru untuk robot.
Nah, industri perekrutan juga berpotensi akan terganggu dengan automatisasi.
Perusahaan akan menggunakan robot untuk mempercepat proses rekrutmen dan memberikan waktu lebih singkat bagi manajer perekrutan untuk menjaring talent. Cara ini bisa menghapus bias manusia yang menghambat proses perekrutan.
Perusahaan Triplebyte, contohnya, mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) untuk mewawancara kandidat. Lalu, teknologi ini mencocokkan kandidat dengan posisi yang relevan dengan keterampilannya.
“ Efektivitas perekrut menurun karena mengejar semua orang yang sama,” kata CEO Triplebyte, Harj Taggar.
Dia mengatakan ada 40 persen kandidat yang berhasil mendapatkan pekerjaan setelah diwawancarai oleh Triplebyte. Angka ini berada di atas rata-rata industri sebesar 20 persen.
Seorang kandidat bernama Jeremy Phelps berhasil mendapatkan pekerjaan setelah melewati proses interview dengan perusahaan Taggar. Insinyur perangkat lunak otodidak ini awalnya mendapatkan pekerjaan di bisnis pengiriman pizza dan makanan cepat saji ketika tak memenuhi persyaratan aplikasi untuk pekerjaan teknis apa pun.
Setelah menemukan kuis kode Triplebyte suatu hari, dia mendpaatkan tawaran untuk wawancara serangkaian perusahaan teknologi San Fransisco. Akhirnya, dia mendapatkan tawaran pekerjaan untuk peran rekayasa perangkat lunak di layanan pengiriman bahan makanan Instacart, dan pindah ke San Fransisco Bay.
“ Kami menargetkan (konsumen) yang berpikir bahwa mereka insinyur terbaik di perusahaan, yaitu konsultan IT di Walgreens lokal. Ada juga yang ingin bekerja di Apple atau Dropbox,” kata Taggar.
Triplebyte tak sendirian. Ada juga perusahaan-perusahaan teknologi yang membangun algoritma untuk membantu pembeli kerja meningkatkan proses rekrutmen. Terutama, wawancara dan deskripsi pekerjaan yang lebih inklusif.
Pakar ketenagakerjaan di situs TopResume, Amanda Augustine, mengatakan semakin banyak perusahaan menggunakan teknologi AI untuk merekrut karyawan.
“ Ketika digunakan secara tepat, alat rekrutmen ini bisa membantu mengurangi menghilangkan bias, meningkatkan pengalaman kandidat, serta mengurangi waktu untuk menyewa (pewawancara),” kata dia.
Advertisement
Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego


PLN Percepat Pemulihan Jaringan Listrik di 3 Wilayah Bencana
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5

Potret Persaingan Panas di The Nationals Campus League Futsal 2025

PNS Dihukum Penjara 5 Tahun Setelah Makan Gaji Buta 10 Tahun

Ada Kuota 5 Persen Jemaah Haji Lansia di Setiap Provinsi, Ini Ketentuannya

Menhut Bakal Cabut 20 PBPH Bermasalah Seluas 750 Ribu Hektare: 'Saya Akan Buktikan'


Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang