Aplikasi `Sewa Preman` Tuai Kontroversi

Reporter : Sandy Mahaputra
Jumat, 24 April 2015 07:03
Aplikasi `Sewa Preman` Tuai Kontroversi
Aplikasi sewa preman Ini telah diunduh 400 ribu kali.

Dream - Dengan menggunakan aplikasi bernama Didi Da Ren atau Didi Hit People, pengguna bisa menyewa preman atau tukang pukul untuk menghajar orang dengan biaya tertentu.

Ini seperti kita menggunakan aplikasi Uber untuk memanggil taksi mengantarkan ke tempat tujuan.

Menurut Want China Times dikutip Shanghaiist.com, Kamis 23 April 2015, pengguna dapat mengirim iklan untuk mencari tukang pukul, di mana sebagian besar pelatih gym, pensiunan tentara, atau anggota gangster.

Konsep aplikasi nyeleneh ini lahir dari talk show komedi online yang tayang pada Februari lalu.

Tak disangka, konsep tersebut diseriusi oleh sebuah perusahaan pembuat aplikasi Android, Changsha Zhang Kong Information Technology Limited.

Awalnya aplikasi ini bebas di download di Google Play, sebelum akhirnya ditarik kembali oleh pembuatnya pada Kamis pekan lalu.

Namun aplikasi ini tetap tersedia di Android store pihak ketiga, terutama yang beroperasi di Tiongkok. Situs Qihoo360 melaporkan aplikasi tersebut telah diunduh sebanyak 400.000 kali.

Penasaran, seorang wartawan di Kunming yang membuat tawaran pekerjaan palsu mendapat kiriman nomor ponsel seorang pria yang mengaku preman di Shanghai.

Pria itu mengklaim mampu mengirim siapa pun ke rumah sakit dan bersedia negosiasi harga sesuai dengan tingkat bahayanya. Dia minta dikirim foto dan alamat calon korban agar bisa menyelesaikan pekerjaan yang ditawarkan.

Menariknya, pria tersebut mengatakan pembayaran dapat dilakukan secara online setelah pekerjaan dilakukan. Untuk aksinya itu, pria ini minta bayaran antara 200-500 yuan (Rp 600 ribu - 1 juta). (Ism) 

Beri Komentar