Diam-diam, Sri Mulyani Kagum dengan Tokoh Ini

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 29 Desember 2017 08:43
Diam-diam, Sri Mulyani Kagum dengan Tokoh Ini
Orang itu memiliki hal positif yang bisa ditanamkan kepada generasi muda.

Dream – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, diam-diam mengagumi seseorang. Dia mengatakan, orang itu memiliki hal positif yang bisa ditanamkan kepada generasi muda.

Siapa orang yang dikagumi oleh Sri Mulyani? Dialah Tino Sidin.

“ Saya berterima kasih kepada keluarga Pak Tino yang berinisiatif untuk mengabadikan nilai dan semangat yang ditanamkan oleh Pak Tino. Ide yang menurut saya adalah abadi, yaitu sebagai manusia, kita mendalami sesuatu yang lebih baik,” tulis Sri Mulyani dikutip dari kemenkeu.go.id, Jumat 29 Desember 2017.

Siapa Tino Sidin? Dia adalah seorang pelukis dan guru menggambar di TVRI tahun 80-an. Program televisinya adalah 'Gemar Menggambar'. Program inilah yang ditonton oleh mantan pejabat Bank Dunia setiap sorenya.

Almarhum Tino Sidin.

“ Bagi anak-anak yang seumuran saya yang disebut generasi baby boomers, kami dibesarkan melalui satu channel televisi, yaitu TVRI. Oleh karena itu, kami bisa mempunyai pengalaman yang sama, yaitu tiap sore kita duduk di depan TV dan melihat Pak Tino Sidin mengajar menggambar kepada anak-anak,” kata dia.

Sri Mulyani mengatakan, ada kalimat “ Bagus” yang kerap terlontar dari almarhum. Kalimat inilah merupakan penanaman nilai-nilai percaya diri terhadap anak-anak.

“ Biasanya manusia atau bangsa yang ingin maju itu halangan pertama sebetulnya bukan dari mana-mana, tapi dari diri sendiri, dirinya yang tidak percaya bisa maju, dirinya yang tidak percaya bisa melakukan sesuatu, dirinya yang tidak percaya bisa menghailkan karya sesuatu,” kata dia.

Pak Tino Sidin melukis.

Sri Mulyani melanjutkan, kalimat-kalimat motivasi Tino Sidin inilah yang membuat kepribadian dan karakter positif terhadap anak-anak bisa terpupuk.

“ Ini adalah sebuah bentuk dalam memupuk kepribadian dan karakter menjadi anak Indonesia yang merasa bisa melakukan sesuatu, bisa mengalahkan perasaannya sendiri, sehingga kita bisa melangkah masuk kepada suatu pengalaman yang lain,” kata dia.

Beri Komentar