Kisah Pilu Karyawan Diterima Kerja Sebagai Akuntan Tapi Jadi OB

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 17 Februari 2021 12:46
Kisah Pilu Karyawan Diterima Kerja Sebagai Akuntan Tapi Jadi OB
Setelah berkantor, dia malah jadi pesuruh atau Office Boy (OB). Keluar atau bertahan?

Dream – Seorang fresh graduate asal Malaysia, galau apakah harus keluar atau bertahan dari pekerjaannya. Dia merasa pekerjaannya sangat membuatnya tertekan.

Namun, kalau keluar, pekerjaan baru susah dicari.

Dikutip dari World of Buzz, Rabu 17 Februari 2021, seorang warganet bernama Kenny—bukan nama sebenarnya—berbagi cerita tentang bekerja di sebuah perusahaan saat pandemi COVID-19 merebak. Kala itu, Kenny baru saja lulus sekolah di perguruan tinggi.

Pada Mei 2020, pria ini diwisuda dan menganggur selama tiga bulan. Sang ibu bertanya kepada pamannya apakah anak ini bisa bekerja di perusahaan kecil di Kuala Lumpur, Malaysia.

Sang paman akhirnya memberikan posisi sebagai akuntan perusahaan. Gajinya hanya 1.700 ringgit (Rp6,45 juta) per bulan. Tapi, dia berpikir bisa bertahan dengan pendapatan segitu jika berhati-hati dalam membelanjakannya.

1 dari 2 halaman

Akan Tetapi


Posisinya memang sebagai akuntan di perusahaan. Sayangnya, Kenny justru berakhir sebagai pesuruh untuk merampungkan beragam tugas yang ‘ajaib’.

“ Saya biasanya merampungkan pekerjaan admin juga membersihkan kantor. Termasuk, membersihkan toilet,” tulis dia di Facebook.

Jika kunci pintu terkunci, dia harus belajar memperbaikinya sendiri. Bahkan, perusahaan tidak membayarnya untuk pekerjaan itu.

Usut punya usut, sang paman baru saja memecat cleaning service. Dikatakan bahwa uangnya beralih ke Kenny.

Perusahaan itu tidak punya uang untuk mempekerjakan orang lagi. Kenny pun tahu hal itu karena pihak HRD diam-diam memberitahunya.

“ Tapi, itu jelas bahwa gaji saya tidak terlalu tinggi,” kata dia.

Kenny juga menambahkan sang bibi sering memperlihatkan perilaku yang buruk. Bibinya sering berteriak kepadanya untuk melakukan pekerjaan yang bukan lingkup pekerjaan Kenny. Ini yang membuatnya sangat terganggu. Tapi, pria itu harus tetap bekerja untuk mendapatkan uang.

2 dari 2 halaman

Potong Gaji

Selama tiga bulan percobaan, sang paman berkata bahwa perusahaan tak lagi menghasilkan uang. Jika ingin tetap tinggal di perusahaan, gajinya dipotong hingga 300 ringgit (Rp1,14 juta).

“ Kalau mengiyakan, gaji saya akan berkurang jauh,” kata dia.

Sang paman bahkan menyebut tak akan mempekerjakan Kenny jika bukan karena permintaan ibunya. Kenny juga merasa ada yang salah karena mereka ingin memangkas gaji, sementara dirinya mengerjakan dua pekerjaan sendiri untuk perusahan kecil itu.

Kenny ingin keluar, tapi sang ibu bilang tak mudah mendapatkan pekerjaan di luar sana. Dia mengatakan bahwa pekerjaan yang diberikan sang paman sangat bagus. Ibunya juga memintanya untuk tidak protes.

“ Ibu juga mengatakan, kalau keluar sekarang, sang paman akan bilang saya anak tidak tahu diuntung,” kata dia.

“ Saya benar-benar terganggu. Saya tidak ingin melanjutkan pekerjaan di sini setiap hari. Tapi, saya ragu untuk pergi karena sulit mendapatkan pekerjaan di luar sana. Apa yang harus dilakukan?” kata dia.

Beri Komentar