Pria Ini Galau Karena Pekerjaannya Tak Sesuai Yang Dijanjikan Dan Gajinya Pun Minim. (Foto: Shutterstock)
Dream – Seorang fresh graduate asal Malaysia, galau apakah harus keluar atau bertahan dari pekerjaannya. Dia merasa pekerjaannya sangat membuatnya tertekan.
Namun, kalau keluar, pekerjaan baru susah dicari.
Dikutip dari World of Buzz, Rabu 17 Februari 2021, seorang warganet bernama Kenny—bukan nama sebenarnya—berbagi cerita tentang bekerja di sebuah perusahaan saat pandemi COVID-19 merebak. Kala itu, Kenny baru saja lulus sekolah di perguruan tinggi.
Pada Mei 2020, pria ini diwisuda dan menganggur selama tiga bulan. Sang ibu bertanya kepada pamannya apakah anak ini bisa bekerja di perusahaan kecil di Kuala Lumpur, Malaysia.
Sang paman akhirnya memberikan posisi sebagai akuntan perusahaan. Gajinya hanya 1.700 ringgit (Rp6,45 juta) per bulan. Tapi, dia berpikir bisa bertahan dengan pendapatan segitu jika berhati-hati dalam membelanjakannya.
Posisinya memang sebagai akuntan di perusahaan. Sayangnya, Kenny justru berakhir sebagai pesuruh untuk merampungkan beragam tugas yang ‘ajaib’.
“ Saya biasanya merampungkan pekerjaan admin juga membersihkan kantor. Termasuk, membersihkan toilet,” tulis dia di Facebook.
Jika kunci pintu terkunci, dia harus belajar memperbaikinya sendiri. Bahkan, perusahaan tidak membayarnya untuk pekerjaan itu.
Usut punya usut, sang paman baru saja memecat cleaning service. Dikatakan bahwa uangnya beralih ke Kenny.
Perusahaan itu tidak punya uang untuk mempekerjakan orang lagi. Kenny pun tahu hal itu karena pihak HRD diam-diam memberitahunya.
“ Tapi, itu jelas bahwa gaji saya tidak terlalu tinggi,” kata dia.
Kenny juga menambahkan sang bibi sering memperlihatkan perilaku yang buruk. Bibinya sering berteriak kepadanya untuk melakukan pekerjaan yang bukan lingkup pekerjaan Kenny. Ini yang membuatnya sangat terganggu. Tapi, pria itu harus tetap bekerja untuk mendapatkan uang.
Selama tiga bulan percobaan, sang paman berkata bahwa perusahaan tak lagi menghasilkan uang. Jika ingin tetap tinggal di perusahaan, gajinya dipotong hingga 300 ringgit (Rp1,14 juta).
“ Kalau mengiyakan, gaji saya akan berkurang jauh,” kata dia.
Sang paman bahkan menyebut tak akan mempekerjakan Kenny jika bukan karena permintaan ibunya. Kenny juga merasa ada yang salah karena mereka ingin memangkas gaji, sementara dirinya mengerjakan dua pekerjaan sendiri untuk perusahan kecil itu.
Kenny ingin keluar, tapi sang ibu bilang tak mudah mendapatkan pekerjaan di luar sana. Dia mengatakan bahwa pekerjaan yang diberikan sang paman sangat bagus. Ibunya juga memintanya untuk tidak protes.
“ Ibu juga mengatakan, kalau keluar sekarang, sang paman akan bilang saya anak tidak tahu diuntung,” kata dia.
“ Saya benar-benar terganggu. Saya tidak ingin melanjutkan pekerjaan di sini setiap hari. Tapi, saya ragu untuk pergi karena sulit mendapatkan pekerjaan di luar sana. Apa yang harus dilakukan?” kata dia.
Advertisement
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal