Ilustrasi (Shutterstock.com)
Dream - Pria asal Kentucky, Amerika Serikat, Kevin Berling, memenangkan gugatan terhadap perusahaan tempatnya kerja setelah dipecat dalam kasus yang aneh. Berling pun mendapat ganti rugi sebesar US$450 ribu atau sekitar Rp6,4 miliar.
Kasus itu bermula pada 2019. Berling yang mengidap gangguan kecemasan itu meminta manajernya di perusahaan Gravity Diagnostic untuk tidak merayakana ulang tahunnya. Berling beralasan perayaan ulang tahun bisa memicu serangan panik kepadanya.
Namun perusahaan mengabaikan permintaan Berling. Pada 7 Agustus 2019 perusahaan membuat kejutan ulang tahun untuk Berling di ruang istirahat. Perusahaan itu memang punya budaya merayakan ulang tahun untuk para karyawannya.
Tapi, Berling merasa tidak senang dengan kejutan ulang tahun tersebut karena mengalami kepanikan. Berling pun segera meninggalkan tempat ngaso itu dan menghabiskan makan siangnya di mobil.
Berling pun mengirim pesan singkat kepada sang manajer dan menyatakan ketidakpuasnanya karena perusahaan tidak mengakomodasi permintaannya untuk tidak melakukan kejutan ulang tahun.
Sehari setelah perayaan ulang tahun itu, Berling dipanggil dalam sebuah rapat. Dalam forum itu, Berling dikritisi atas reaksinya terhadap perayaan ulang tahunnya tersebut.
Namun 'sidang' itu menyebabkan serangan kepanikan lagi bagi Berling. Perusahaan akhirnya memulangkan Berling pada 8 dan 9 Agustus tahun itu.
Namun pada 11 Agustus 2019, Berling mendapat surat pemberhentian dari kantornya, " karena kejadian minggu sebelumnya."
Karena itulah Berling menggugat keputusan itu ke pengadilan dengan alasan diskriminasi terhadap disabilitas dan pembalasan. Perusahaan tidak segera merespons gugatan Berling tersebut.
Pendiri dan Chief Operating Officer, Julie Brazil, berdalih bahwa pemberhentian Berling karena melanggar " kebijakan kekerasan di tempat kerja."
Julie juga mengatakan telah terjadi peningkatan insiden kekerasan di tempat kerja. " Karyawan saya mengurangi situasi untuk mengeluarkan penggugat dari gedung secepat mungkin sambil menghapus aksesnya ke gedung, memperingatkan saya dan mengirim mengeluarkan pengingat keamanan untuk memastikan dia tidak dapat mengakses gedung, itulah yang seharusnya mereka lakukan."
Tony Bucher, pengacara Berling, mengatakan bahwa kliennya menimbulkan ancaman.
" Saya pikir signifikansinya bagi majikan adalah bahwa mereka perlu memahami bahwa mereka tidak boleh membuat asumsi tentang individu dengan masalah kesehatan mental. Kevin adalah karyawan luar biasa yang melampaui dan melampaui majikannya dan jika mereka akan mengambil langkah mundur itu. akan jelas bahwa dia tidak menimbulkan bahaya sama sekali," kata Bucher dalam sebuah pernyataan.
Pada tanggal 31 Maret lalu, juri memutuskan perusahaan harus membayar US$450.000 kepada Berling. Juri menemukan bahwa Berling menderita " tindakan pekerjaan yang merugikan" karena gangguan kecemasannya.
Sumber: www.nbcnews.com
Advertisement
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Trik Wajah Glowing dengan Bahan yang Ada di Dapur