Mantan Karyawan Toys R Us Berunjuk Rasa Karena Tak Diberi Pesangon. (Foto: CNN Money
Dream – Madelyn Garcia telah bekerja selama 30 tahun di Toys R Us sebagai manajer toko di Boynton Beach, Florida, Amerika Serikat. Ketika perusahaan mengumumkan bangkrut tahun kemarin, wanita meyakinkan diri akan mendapatkan pesangon selama enam bulan ketika dipecat.
“ Kami hanya bertahan dengan uang pesangon. Uang pesangon selalu diberikan kepada karyawan ketika mereka menutup toko. Saya pikir kami harus diberikan kompensasi selama bertahun-tahun,” kata Garcia, dilansir dari CNN Money, Kamis 7 Juni 018.
Namun, ketika perusahaan mengumumkan akan menutup semua toko Toys R Us di Amerika Serikat, ada 31 ribu karyawan yang terkejut karena tidak mendapatkan pesangon sama sekali. Garcia dan puluhan karyawan lainnya protes dan mendesak perusahaan untuk membayar mereka.
Aksi ini dilakukan di depan apartemen mantan dirut Toys R Us, David Brandon, yang menjalankan perusahaan ketika perusahaan menjalani proses likuidasi dan bangkrut. Mereka juga berunjuk rasa di depan kantor perusahaan yang memiliki Toys R Us, Bain Capital, KKR, dan Vornado.
“ Saya marah. Saya tidak menyalahkan Toys R Us. Itu adalah perusahaan yang mengagumkan. Kami mencintainya. Inilah mengapa kami bertahan sangat lama. Saya menyalahkan ekuitas privat dan hukum kepailitan,” kata dia.
Kenyataannya, kepailitan menghambat perusahaan untuk memberikan pesangon kepada mantan karyawannya. Namun, keputusan ini memungkinkan perusahaan untuk membayar eksekutif dalam bentuk bonus. Perusahaan juga harus memberi para eksekutif beberapa alasan untuk bertahan. Tujuannya, untuk membantu memperbaiki perusahaan yang bangkrut.
Hukum juga tidak mengizinkan perusahaan untuk membayar pesangon sampai utang perusahaan lunas.
“ Kami dipaksa untuk melikuiditas bisnis. Kami tak bisa mengikuti proses pesangon yang normal,” kata juru bicara Toys R Us, Amy von Walter.