Komunitas Hong, Lestarikan Permainan Tradisional Indonesia
DREAM.CO.ID - Di tengah menjamurnya tontonan hiburan di media sosial, Komunitas Hong masih berdiri melestarikan berbagai permainan tradisional Indonesia.
Komunitas ini berdiri sejak 2003, digagas oleh Zaini Alif yang berasal dari Desa Ciburial, Kec. Cimenyan, Kab. Bandung.
Berawal dari kesenangan Zaini dengan permainan tradisional dan kerinduannya akan masa kecilnya, terbentuklah Komunitas Hong.
Zaini juga kerap menciptakan berbagai permainan, Kekeran adalah mainan pertama kali yang dibuat Zaini. Ini merupakan mainan sejenis kipas angin sederhana yang terbuat dari biji pohon karet dan kluwak yang dipakai sebagai penyangga baling-baling yang terbuat dari bambu.
Komunitas yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat kini semakin dikenal luas. Berkolaborasi dengan berbagai sektor.
Salah satu programnya ada JabarMain, yang bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui Program Hibah Kompetitif Tahun 2023 Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Program JabarMain dibuat dalam rangka mendokumentasikan data permainan rakyat dan olahraga tradisional Jawa Barat, seperti 'ensiklopedia'.
Komunitas ini diikuti oleh anak-anak hingga orang dewasa. Melansir ciburial.desa.id, komunitas mainan rakyat ini juga berusaha memperkenalkan mainan rakyat dengan tujuan menanamkan pola pendidikan masyarakat agar seorang anak mengenal dirinya, lingkungannya, dan tuhannya.
Berdasarkan data di tahun 2012, komunitas ini sudah mengumpulkan sekitar 890 jenis permainan tradisional. Tentunya di tahun 2025 permainan yang telah dikumpulkan jauh lebih banyak. Zaini diketahui telah melakukan penelitian mainan sejak tahun 1996.
Di Komunitas Hong, bermain bukan hanya menjadi lihai dan tangkas. Namun juga mengenal dan menyelami arti dan makna dari setiap jenis permainannya.
Menelusur Instagram @komunitashong, media sosial ini penuh dengan dokumentasi anak-anak yang bermain permainan tradisional. Berbagai tokoh, pejabat, pemerintahan, dan brand juga terlihat dalam berbagai dokumenasi itu.
Terbaru, komunitas ini sempat merayakan Hari Bambu Sedunia pada 18 September 2025. Terlihat anak-ana memainkan permainan dari bambu seperti Rorodaan, momotoran, bedil jepret, bedil karet, banbanan, hingga gasing bambu.
Tak hanya bermain, komunitas ini juga mengadakan workshop membuat wayang Bambu, yang berlokasi di Arboretum Bambu Linuhung Kabupaten Purwakarta.
Advertisement