Ditolak Kerja, Perjuangan Hijaber AS Tuai Dukungan Hakim

Reporter : Syahid Latif
Jumat, 27 Februari 2015 07:30
Ditolak Kerja, Perjuangan Hijaber AS Tuai Dukungan Hakim
Sebagian hakim di Mahkamah Agung AS condong berpihak pada tuntutan hijaber ini.

Dream - Perjuangan seorang muslimah yang ditolak bekerja karena mengenakan hijab tak sia-sia. Setidaknya mayoritas hakim di Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) untuk sementara memberikan dukungan kepadanya.

Adalah Samantha Elauf, seorang hijaber yang menuntut sebuah toko pakaian, Abercrombie & Fitch Co. Alasannya, perusahaan di Oklahoma ini menolak menerima kerja Elauf karena menggunakan hijab.

Mengutip Arabnews, Jumat, 27 Februari 2015, sebanyak sembilan hakim mendengarkan argumentasi tuntutan selama 1,5 jam dari US Equal Empolyment Opportunity Commision. Badan federal inilah yang mewakili Elauf dalam proses penuntutan.

Cerita ini bermulai ketika Samantha Elauf ditolak bekerja di bagian sales pada 2008 di toko Abercrombie di Tulsa ketika berusia 17 tahun.

Pertanyaan muncul apakah Elauf memerlukan perlindungan hukum agar perusahaan yang akan digugat harus menjalankan aturan Civil Right Act 1964. Hukum ini melarang diskriminasi kerja berdasarkan keyakinan dan praktik keagamaan.

Dalam proses wawancara Elauf diketahui mengenakan hijab. Namun selama proses penerimaan ini, Elauf tak secara spesifik meminta perusahaan memberikan kebebasan menjalankan kewajiban agamanya.

Perusahaan sendiri membantah tudingan Elauf yang mengatakan penggunaan hijab melanggar 'kebijakan penampilan' yang dipakai staf penjualan.

Selama proses sidang, terlihat empat hakim cenderung setuju dengan alasan Elauf. Setidaknya hakim konservatif, Samuel Alito terlihat mengikuti argumen yang disampaikan.

Alito mengatakan perusahaan seperti Abercrombie seharusnya bisa menghindari situasi seperti ini dengan meminta kesediaan karyawan untuk mengikuti aturan perusahaan.

Rencanaya keputusan kasus gugatan hijaber AS ini akan dilaksanakan pada akhir Juni mendatang.

Beri Komentar