Kok Indeks Syariah Berbalik Melemah? (Foto: Shutterstock)
Dream - Investor lokal lagi-lagi dibuat cemas oleh aksi pemodal asing yang memutuskan tarik dana dari pasar modal Indonesia. Sentimen negatif dari koreksi indeks Dow Jones, memaksa investor lari menyelamatkan diri.
Kurs rupiah yang kehabisan tenaga menghadapi amukan dollar AS turut menjadi katalis negatif bagi pergerakan indeks saham di Bursa Efek Indonesia, termasuk tiga indeks acuan saham syariah.
Pada penutupan perdagangan harian BEI, Rabu 5 Desember 2018 Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), terkoreksi 0,398 poin (0,22%) ke level 180,993. Di awal perdagangan, ISSI langsung nyungsep ke zona merah setelah dibuka di level 180,014.
ISSI menghabiskan seluruh waktu perdagangan dengan tiarap di teritori negatif dan sempat terperosok ke level terendah 179,064.
Koreksi lebih dalam dialami Indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII). Terpangkas 2,509 poin (0,37%), indeks JII turun ke level 675,852. Sementara Indeks JII70 turun 0,610 poin (0,27%) ke level 224,888.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bisa mempertahankan posisi di level 6000 meski tekanan jual semakin menguat. Hari ini IHSG merosot 19,740 poin (0,32%) ke level 6.133,120.
Perdagangan saham syariah kali ini tercatat senilai Rp3,41 triliun dari 42,25 miliar lembar saham. Pemodal melakukan transaksi jual beli saham syariah senilai Rp1,7 triliun
Keraguan pasar ini akibat sentimen global ini mendorong investor melepas saham syariah. Sebagian besar indeks melemah. Koreksi saham sebagian besar terjadi di sektor industri aneka yang terpangkas 1,706 persen, properti 0,782 persen, dan pertambangan 0,68 persen.
Penguatan saham industri dasar sebesar 1,699 persen, pertanian 1,61 persen, dan manufaktur 0,127 persen tak cukup kuat menopang laju pelemahan.
Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah CPIN yang harga sahamnya naik Rp600, MERK Rp600, AALI Rp350, JPFA Rp230, dan GMTD Rp200.
Harga saham ITMG terkoreksi Rp825, SHID Rp290, UNVR Rp250, AMFG Rp220, dan ASII Rp200.
Dari pasar uang, rupiah berbalik melemah. Pada pukul 16.08, dolar menguat 118 poin (0,82%) ke level Rp14.409 per dolar AS.
Dikutip dari Liputan6.com, pelemahan rupiah ini terjadi akibat sikap pelaku pasar kembali meragukan kesepakatan penangguhan pengenaan tarif impor antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
" Situasi ini membuat mata uang yuan Tiogkok melemah dan berimbas pada pergerakan sejumlah mata uang di kawasan Asia lainnya, termasuk rupiah," kata Analis Senior CSA, Resarch Institute, Reza Priyambada, diberitakan oleh Antara.
(Sumber: Liputan6.com/Arthur Gideon)
Advertisement
Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang

Anggota DPR Minta Menteri Kehutanan Raja Juli Mundur!

Salut! Praz Teguh Tembus Aras Napal, Daerah di Sumut yang Terisolir karena Banjir Bandang


Toyota Rehabilitasi Toilet di Desa Wisata Sasak Ende, Cara Bangunnya Seperti Menyusun Lego

Mahasiswa UNS Korban Bencana Sumatera Bakal Dapat Keringanan UKT

Makin Sat Set! Naik LRT Jakarta Kini Bisa Bayar Pakai QRIS Tap

Akses Ancol Ditutup karena Banjir Rob Masuki Puncak, Warga Jakarta Utara Diminta Waspada

Habib Husein Jafar Bagikan Momen Saat Jenguk Onad di Panti Rehabilitasi

Perdana, Kate Middleton Kenakan Tiara Bersejarah Berhias 2.600 Berlian

Update Korban Banjir Sumatera: 846 Meninggal Dunia, 547 Orang Hilang