Dolar AS Mengamuk Lagi, Indeks Syariah Tiarap

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 12 November 2018 16:50
Dolar AS Mengamuk Lagi, Indeks Syariah Tiarap
Saham industri aneka tergerus.

Dream - Pelaku pasar masih belum tenang setelah akhir pekan lalu dilanda aksi jual. Sentimen bursa regional yang bergerak flat membuat pemodal mencoba melepas portofolinya sahamnya di bursa saham Indonesia.  untuk me-rebalancing portofolionya. 

Sentimen menguatnya kurs dollar AS terhadap rupiah membuat selera investor untuk kembali melantai semakin menjauh. 

Kondisi pasar yang minim transaksi itu membuat tiga Indeks syariah kurang bergairah pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin 12 November 2018. Ketiga indeks syariah kompak tiarap ke zona merah.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) menutup perdagangan dengan melemah 2,67 poin (1,52%) ke level 172,774. ISSI dibuka memerah di level 175,027 dan hanya di menit-menit awal sempat bergerak menguat dengan menyentuh level tertinggi di 175,608. 

Setengah jam usai pembukaan perdagangan, ISSI otomatis tak bisa bergerak dari tekanan jual investor. Indeks acuan saham syariah di BEI ini sempat terperosok ke level 172,774.

Kondisi tak menguntungkan menimpa saham-saham bluechips syariah. Aksi jual investor mendorong Jakarta Islamic Index (JII) melemah sepanjang perdagangan. Indeks JII terpangkas 17,423 poin (2,66%) ke level 637,576.

Koreksi cukup dalam juga dialami Indeks JII70 yang terkoreksi 4,902 poin (2,26%) ke level 211,793.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 97,101 poin (1,65%) ke level 5.777,053.

1 dari 2 halaman

Saham Industri Aneka Terjun Bebas

Perdagangan saham syariah hari ini relatif minim dengan hanya mencatat transaksi senilai Rp2,66 triliun dari 25,57 miliar lembar saham.

Investor asing melakukan aksi jual beli saham syariah senilai Rp1,58 triliun. 

Seluruh saham sektoral melemah. Investor banyak melepas sahamnya di sektor industri aneka, barang konsumsi, dan manufaktur. Ketiga indeks saham ini melemah masing-masing 3,16 persen, 2,5 persen, dan 1,77 persen.

Emiten syariah top gainer kali ini adalah IBST yang harga sahamnya meroket Rp1.600, TCPI Rp1.250, ITMG Rp800, DIGI Rp350, dan SHID Rp300.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNTR yang harga sahamnya melemah Rp1.825, INTP Rp1.050, UNVR Rp950, SMGR Rp575, dan LPPF Rp515.

2 dari 2 halaman

Dolar AS Menguat

Pada pukul 16.06, rupiah kembali melemah. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menguat 154 poin (1,04%) ke level Rp14.831.

Penguatan dolar terhadap rupiah ini menjadi tertinggi di regional. Penguatan dolar terbesar kedua ada di Korea.

Dolar AS menguat 6,5 poin (0,57%) ke level 1.136,5 won.

Beri Komentar