Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

As-China Perang Dagang, Indeks Syariah dan Rupiah Tiarap

As-China Perang Dagang, Indeks Syariah dan Rupiah Tiarap Dolar AS Kembali Menyentuh Level Rp14.900 Dan Indeks Syariah Turun.

Dream - Seperti tak berkesudahan, sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dan China terus menghantui pelaku pasar. Langkah investor lokal yang menahan diri masuk pasar membuat indeks acuan, termasuk saham syariah, berguguran.

Pelaku pasar semakin cemas dengan pergerakan nilai tukar dollar AS yang kembali menunjukan tajinya. Mata uang negeri Paman Sam ini kembali sempat menyentuh level Rp14.900.

Dikutip dari papan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 25 September 2018, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) bergerak melemah 0,018 poin (0,01%) ke level 175,050.

ISSI mengalami perdagangan memang cukup kurang meyakinkan. Indeks acuan saham syariah di Indonesia ini memerah di level 174,807. Munculnya aksi beli hanya bisa mengangkat ISSI ke level tertinggi di 175,560.

Sayangnya, apresiasi ISSI tak berlangsung lama. Indeks ini kembali terseret ke zona merah.

Melemahnya lebih dari separuh penghuni indeks bluechip syariah juga membuat Jakarta Islamic Index (JII) tak bisa berbuat banyak. Indeks berisi 30 emiten unggulan syariah ini terkoreksi 1,025 poin (0,16%) ke level 647,664.

Koreksi juga dialmai indeks JII70 yang turun 0,128 poin (0,06%) ke level 216,560.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat akan kembali menyentuh level 6000 terpaksa harus bekerja keras lagi. IHSG beringsut 7,921 poin (0,13%) ke level 5.874,299.

Saham Industri Dasar Rontok

Sepinya perdagangan saham syariah terlihat dari nilai transaksi yang kembali menurun. Hingga sesi paska penutupan perdagangan, tercatat transaksi perdagangan saham syariah hanya mencapai Rp2,4 triliun dari 47 miliar lembar saham yang berpindah tangan.

Memanfaatkan aksi jual pemodal lokal, investor asing mencoba untuk mengoleksi saham-saham unggulan. Hasilnya, asing masih mencatat nett buy sekitar Rp77 miliar, lebih rendah dari perdagangan awal pekan ini.

Minimnya sentimen positif membuat investor enggan melantai di bursa. Mereka lebih suka melepas sahamnya di sektor industri dasar, properti, dan pertanian. Ketiga indeks ini melorot masing-masing sebesar 1,58 persen, 0,63 persen, dan 0,51 persen.

Indeks pertambangan menguat 0,99 persen, industri aneka 0,85 persen, infrastruktur 0,34 persen, dan barang konsumsi 0,06 persen.

Emiten keping biru pencetak top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya naik Rp175, ASII Rp75, ICBP Rp50, INCO Rp50, dan AKRA Rp50.

Sebaliknya, saham UNVR harganya terkoreksi Rp1.075, UNTR Rp300, LPPF Rp125, SMGR Rp100, dan INTP Rp50.

Duh, Tembus Rp14.900

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah belum mendapat angin segar. Kurs dollar AS terhadap rupiah masih setia di level Rp14.800.

Pada jam 16.17, dollar AS berada di posisi Rp14.899. Nilai tukarnya menguat 33 poin (0,22%) dari pembukaan di level Rp14.893.

Sepanjang hari, mata uang Paman Sam ini menguat. Bahkan, dia sempat menyentuh level Rp14.909.

ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Hasil Sidang Isbat: Idul Fitri 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Kemenag menyatakan 1 Syawal jatuh pada 10 April 2024,

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.