Dompleng Hashtag #jesuischarlie, Hotel Dicaci Netizen

Reporter : Syahid Latif
Selasa, 20 Januari 2015 12:16
Dompleng Hashtag #jesuischarlie, Hotel Dicaci Netizen
"Memilih hashtag #JeSuisCharlie untuk mempromosikan pembukaan hotel baru? Sungguh langkah berani dari manajer media sosial The Hoxton?,"

Dream - Sebuah hotel yang berbasis di London telah melayangkan permohonan maaf karena menggunakan hashtag #jesuischarlie. Pengelola sengaja menggunakan hashtag tersebut untuk mempromosikan hotel barunya.

Hashtag #jesuischarlie mulai ramai ditulis di media sosial setelah terjadi serangan teroris mematikan di kantor majalah satir Charlie Hebdo di Paris dua pekan lalu.

The Hoxton, pengelola hotel yang mendompleng hastag tersebut, saat ini memiliki dua hotel di London. Rencananya mereka akan membuka hotel di Paris pada tahun 2016.

Dalam sebuah posting di halaman Facebook pada Senin, perusahaan mengunggah dua gambar hotel baru itu dan menambahkan " Dengan bangga akan membuka hotel kedua kami di Paris pada 2016. Sangat elegan, kan? #jesuischarile. 

Meskipun postingan kini telah dihapus, sebuah gambar hasil screencapture sejumlah kantor berita, termasuk The Telegraph, menunjukkan bahwa perusahaan hotel itu juga telah salah eja hashtag, yang seharusnya #jesuischarlie.

Menanggapi postingan itu, beberapa netizen menyindir dan mengkritik hotel tersebut.

" Menggunakan hashtag untuk mempromosikan bisnis - salah eja lagi. Bagus sekali, The Hoxton." tulis Abi Silvester di Twitter seperti dikutip Arabianbusiness, Selasa, 20 Januari 2015.

" Memilih hashtag #JeSuisCharlie untuk mempromosikan pembukaan hotel baru? Sungguh langkah berani dari manajer media sosial The Hoxton?," tulis James Read.

Beberapa jam setelah memposting pesan tersebut, perusahaan kemudian menghapusnya. Mereka pun memberi penjelasan soal ini.

" Sebelumnya pada hari ini anggota tim kami mengunggah gambar hotel kami di Paris. Pada akhir postingan ada #jesuischarlie yang digunakan untuk menunjukkan solidaritas kami terhadap korban serangan di Paris. Tidak ada maksud kami untuk menggunakan hal menyakitkan ini untuk mempromosikan hotel baru kami. Hal ini tidak hanya akan benar-benar tidak sensitif tapi tidak dapat diterima."

" Kami telah menghapusnya dari Facebook dan kami dengan tulus ingin mohon maaf atas pelanggaran ini."

Beri Komentar