WhatsApp, Salah Satu Aplikasi Pesan Singkat.
Dream – Tiongkok benar-benar memblokir aplikasi percakapan,WhatsApp. Langkah ini untuk meningkatkan pengamanan menjelang kongres Partai Komunis bulan depan.
Dilansir New York Times, pemblokiran aplikasi ini merupakan kemunduran untuk raksasa jejaring sosial. Penutupan WhatsApp ini menambah daftar aplikasi sosial yang dilarang Tiongkok, setelah Facebook.
Pemblokiran WhatsApp ini berawal dari sensor Tiongkok yang mulai memblokir obrolan video serta foto dan berkas yang dikirim via WhatsApp pada pertengahan Juli ini. Pemerintah negara ini juga menghentikan pesan suara di aplikasi itu.
Kriptografer di Symbolic Software, Nadim Kobeisi, mengatakan layanan WhatsApp kini terganggu di Tiongkok, bahkan untuk mengirimkan pesan teks sekalipun. Menurut dia, hal ini menunjukkan bagaimana Tiongkok menerapkan sensor sangat ketat terhadap dunia internet.
Bahkan, Negeri Tirai Bambu ini telah mengembangkan piranti lunak yang dapat mengganggu layanan aplikasi yang mengandalkan teknologi enkripsi seperti WhatApp.
“ Ini bukan metode teknik khas di mana Pemerintah Tiongkok menyensor sesuatu,” kata dia.
Nadim mengatakan perusahaannya mulai mendeteksi gangguan WhatsApp di Tiongkok pada Rabu.
Terkait pemblokiran ini, Facebook selaku pemilik WhatsApp menolak berkomentar tentang diblokirnya aplikasi perpesanan ini di Tiongkok.
Seorang pakar komunikasi internet dari Chinese University Tiongkok, Lokman Tsui, mengatakan aplikasi ini terganggu mulai Minggu, 24 September 2017. Penyensoran yang dilakukan otoritas Tiongkok ini mendorong masyarakat agar berkomunikasi menggunakan aplikasi perpesanan yang dapat dipantau seperti WeChat dan Tencent.
Sementara Peneliti Senior Keamanan Internasional dari RAND Corporation, Timothy Heath menilai pemerintah China tak cuka dengan langkah WhatsApp yang menggunakan sistem enkripsi yang terlalu kuat.
" Pemerintah China ingin memantau komunikasi internet, karenanya mereka berusaha untuk mengarahkan masyarakatnya menggunakan teknologi yang dapat diakses dan diawasi pemerintah," katanya seperti dikutip dari laman money.cnn.com
Pemblokiran WhatsApp menimbulkan kecemasan yang besar di kalangan pengguna media sosial Tiongkok. Seorang pengguna jejaring sosial mengeluh kehilangan kontak dengan klien.
“ (Saya) dipaksa kembali ke usia telepon dan email untuk bekerja sekarang," demikian keluhan salah satu pengguna Weibo, aplikasi media sosial semacam Twitter.
Advertisement
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Ditagih Janji Rp200 Juta oleh Ibu Paruh Baya, Ivan Gunawan: 'Mohon Jangan Berharap Bantuan Saya'
Bukan Hanya Terkenal, Ellips Buktikan Diri Paling Dicintai Konsumen Lewat Penghargaan YouGov
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta