Duka Bom Surabaya, Baju Putih & Pita Hitam Bergelora di BEI

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 14 Mei 2018 15:42
Duka Bom Surabaya, Baju Putih & Pita Hitam Bergelora di BEI
Bela sungkawa ini berlangsung tiga hari.

Dream – Organisasi penyelenggara pasar modal Indonesia atau self regulatory organization (SRO) kompak mengenakan pakai putih dan pita hitam sebagai bentuk keprihatinan dan tanda duka cita untuk para korban aksi teror bom di Surabaya, Jawa Timur.

Kampanye ini akan dijalankan seluruh pegawai SRO yaitu PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mulai hari ini sampai Rabu, 16 Mei 2018. 

Tak hanya SRO, ketentuan ini juga berlaku bagi emiten dan anggota bursa sebagai bentuk ketegaran.

“ Kamu sangat prihatin atas kejadian ini,” kata Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 14 Mei 2018.

Tito mengimbau pelaku pasar tidak panik dan tetap beraktivitas normal. Berkaca pada teror bom Thamrin pada 14 Januari 2016, kata dia, teror bom tidak berpengaruh signifikan terhadap kepada pasar modal. Pada saat terjadinya teror, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat terkoreksi sebanyak 77,86 poin atau sebanyak 1,72 persen di level 4.459,32 poin.

Namun koreksi IHSG tersebut hanya reaksi sesaat atau bersifat sementara karena pada penutupan perdagangan sesi II di hari yang sama, IHSG hanya ditutup melemah tipis 0,53 persen dan keesokan harinya justru menguat 0,24 persen. Investor di pasar modal tidak terpengaruh oleh gerakan teror yang terjadi.

“ Teror bom Surabaya juga tidak akan berpengaruh besar terhadap aktivitas di pasar modal,” kata dia.

Secara fundamental Perusahaan Tercatat yang tergabung dalam LQ45 menunjukkan kinerja yang solid dengan rata – rata pendapatan meningkat sebesar 15,96 persen dan laba bersih meningkat 11,68 persen pada kuartal 1 2018 dibandingkan dengan kuartal 1 2017.

Sementara kondisi pasar juga cukup stabil yang ditunjukkan dengan likuiditas transaksi yang tinggi dengan rata – rata transaksi harian mencapai Rp 8,87 triliun (meningkat sebesar 16,7 persen dibandingkan 2017) dan frekuensi harian sebesar 387 ribu (meningkat sebesar 23,7 persen dibandingkan 2017).

Tito juga meminta investor dan seluruh pasar modal tidak bereaksi berlebihan dan tetap optimis terhadap stabilitas keamanan nasional.

Data perdagangan BEI hingga pukul 15.00 WIB mencatat laju seluruh indeks sektoral bergerak melemah sepanjang hari ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan jual dengan melemah 44,223 poin (0,74%) ke level 5.912,609. Koreksi tajam dialami emiten sektor infrastruktur yang rontok 1,99 persen, agribisnis 1,76 persen, dan properti 1,01 persen. 

Meski melemah, pemodal asing justru melakukan aksi beli saham di tengah aksi teror yang dilakukan jaringan ISIS. Asing mencatat nilai beli bersih Rp7,75 miliar hingga satu jam jelang penutupan perdagangan.(Sah)

 

Beri Komentar