Pesawat Solar Impulse Saat Melintas Langit UEA (solarimpulse.com)
Dream - Semakin mahalnya harga bahan bakar pesawat memaksa pelaku industri penerbangan untuk semakin kreatif. Tak heran banyak negara mencari sumber alternatif salah satunya dengan memanfaatkan energi yang takkan pernah habis, sinar Matahari.
Tak hanya negara Barat, penelitian juga dibuat negara kaya minyak Uni Emirat Arab (UEA) yang pekan ini sukses menguji coba pesawat tenaga surya Solar Impulse 2 (SI 2).
Dalam uji coba terbang untuk ketiga kalinya itu, SI 2 lepas landas dari bandara Al-Bateen, sebuah bandara kecil yang terletak di ibukota UEA, Abu Dhabi. Pesawat sukses melakukan penerbangan jarak jauh di wilayah udara negara tersebut.
SI 2 rencananya akan mulai uji coba terbang tur keliling dunia pada hari Sabtu mendatang untuk mempromosikan energi alternatif. Namun rencana itu masih tergantung pada kondisi cuaca meski langit di kawasan Teluk umumnya selalu relatif cerah.
Proyek besar UEA ini merupakan hasil penelitian panjang selama 13 tahun oleh dua pilot asal Swiss, Bertrand Piccard dan Andre Borschberg. Sebelumnya, ide membuat pesawat tenaga surya ini pernah dicemooh oleh kalangan industri penerbangan.
Namun kini terbukti, pesawat Surya mereka telah berhasil keliling UEA. Bahkan sang pilot melaporkan tidak ada masalah selama melakukan uji coba.
SI 2 ditenagai oleh lebih dari 17 ribu sel surya yang dipasang di kedua sayapnya yang terbentang 72 meter. Ukuran tersebut hampir sama panjangnya dengan sayap superjumbo Airbus A380.
Badan pesawat terbuat dari fiber karbon yang sangat ringan sehingga beratnya hanya 2,3 ton, setara dengan sebuah kendaraan 4x4 atau kurang dari 1 persen berat sayap A380.
" Teknologi ramah lingkungan dan energi terbarukan dala industri penerbangan bisa diciptakan meski awalnya terlihat tak memungkinkan," kata Piccard seperti dikutip laman Alarabiya.net, Rabu, 4 Maret 2015.
Dalam tur keliling dunia, SI 2 akan terbang dari Abu Dhabi ke Muscat di Oman sebelum menyeberang Laut Arabia untuk menuju India. Setelah itu kedua pilot akan terbang ke Myanmar, Tiongkok, Hawaii dan akhirnya mendarat di New York.
SI 2 juga akan menyambangi beberapa kota di barat Amerika dan Eropa selatan serta Afrika Utara, tergantung pada kondisi cuaca.
Pesawat ini adalah versi perbaikan dari Solar Impulse, yang sukses terbang selama 26 jam pada 2010 silam.
SI 2 mampu terbang dalam kecepatan 50 sampai 100 km per jam. Pesawat ini akan terbang lebih lambat pada malam hari untuk menghemat baterai.
Untuk tur keliling dunia nanti, SI 2 akan terhubung ke pusat pengatur lalu lintas udara di Monaco dan diperkirakan pulang kembali ke Abu Dhabi pada bulan Juli.
Advertisement
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati
Bahaya Duduk Terlalu Lama di Toilet, Wasir Hingga Gejala Kanker