Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Money Fighter
Dream - Sukses tidak pernah datang tiba-tiba. Ada proses jatuh-bangun yang harus dilewati agar diri tertempa menjadi pengusaha tangguh. Inilah yang terjadi pada pria bernama Dede Mulyana Saputra.
Dalam video yang diunggah oleh kanal YouTube Money Fighter pada 31 Desember 2021, Dede menceritakan perjalanan kariernya. Ia pernah terjerat utang besar sampai gajinya tak cukup untuk menutupi.
" Waktu saya hijrah dari pekerjaan itu, saya mempunyai utang yang cukup besar. Gaji saya itu tidak bisa menutupi utang saya setiap bulannya. Terjerat riba dulu," ungkap Dede.
Setelah itu, pria ini juga sempat berjualan gerobak dengan rintangan yang luar biasa. Dia berdagang risol.
" Waktu itu saya jualan risol sampai luar biasa, nahan gerobak hujan besar karena kan di pinggir trotoar. Trotoarnya tuh batu koral, yang di mana kalau hujan tuh kaya air deras," kenangnya.
" Hujan-hujanan tahan gerobak sambil saya nunduk kepala, nangis gitu," sambungnya.
Hingga akhirnya dia menjadi lebih dekat dengan Allah SWT dan mendapat motivasi dari sahabat.
" Kita bisa bangkit karena Allah SWT. Yang paling penting jangan jauh-jauh dari pada Allah SWT, teman-teman, sahabat-sahabat baik yang terus memotivasi. Jangan jauh dari kajian juga," ujarnya.
Menurut Dede, motivasi terbaik itu adalah teman-teman yang mengingatkannya untuk lebih dekat pada Allah SWT.
" Karena saya waktu itu gabung di perdagangan hijrah Sukabumi, banyak kegiatan-kegiatan sosial yang di mana kita sering support-support kajian dengan kopi. Terbesit lah waktu ada Sono Coffee itu saya ingin punya brand kopi sendiri, warung kopi sendiri. Dan diniatnya untuk dakwah," jelasnya.
Saat membuka bisnis kedai kopinya, Dede mengaku hanya memiliki modal Rp3 juta saja. " Dengan modal Rp3 juta ini, Alhamdulillah sekarang mungkin sudah ratusan juta aset di sini sekarang," jelas Dede.
Dengan modal keyakinan, Dede pun kemudian berniat merealisasikan keinginannya untuk memiliki kedai kopi sendiri. Dengan modal awal sebesar Rp3 juta itu, Dede pun memberanikan diri menyewa sebuah lahan kosong bekas kebun.
" Dulu di sini (kebun) dipakai (dikontrak) sama kakak. Bahkan sama pihak yang punya itu dulu kita diketawain pas mau buka (kedai) kopi di sini. Bahkan dia ngasih harga pun bingung katanya kasihan karena di sini (sepi)," kata Dede.
" Waktu awal buka itu angan-angan saya engga besar. Yang penting itu ada tempat buat ngajak temen ngumpul, ngopi, ngobrol tentang dakwah dan sosial itu aja. Tapi pas buka luar biasa kita sampai kewalahan," ungkapnya.
Dede kini memiliki tiga cabang kedai kopi yang berlokasi di Sukabumi. Untuk membuka tiga cabang kedai kopi tersebut, Dede hanya membutuhkan waktu sekitar sembilan bulan.
" Dari pertama kita saung satu di sini tuh. Alhamdulillah progress per bulannya tak disangka, saya juga enggak bakalan seperti ini sama kopi itu. Alhamdulillah. Berarti per 3 bulan, kita buka cabang," ujarnya.
Kini, dia menjadi pengusaha kuliner sukses yang mampu raup omzet Rp285 juta per bulan dari satu cabangnya saja.
" Alhamdulillah sejauh ini walaupun orientasi kita tidak di situ. Sampai terakhir kita omzet di Rp285 juta (per bulan) untuk satu cabang ini saja," tutupnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR