Ekonom: Lahir 800 Ribu Enterpreneur Selama Pandemi

Reporter : Okti Nur Alifia
Selasa, 28 Februari 2023 19:36
Ekonom: Lahir 800 Ribu Enterpreneur Selama Pandemi
Mikro entrepreneur baru tersebut berasal dari mereka yang keluar dari sektor pariwisata, pergudangan, dan lainnya yang pekerjaan utamanya terhambat karena mobilitas.

Dream - Ekonom Universitas Indonesia dan Executive Director Next Policy, Fithra Faisal Hastiadi, mencatat ada 800 ribu orang beralih menjadi mikro entrepreneur di saat pandemi. Dari perspektif makro, menurutnya, fenomena tersebut dapat menjadi prospek ekonomi ke depannya, baik dari sisi konsumen dan produsen.

" Pertumbuhan mikro entrepreneur atau penambahan mikro entrepreneur selama pandemi setidaknya ada 800 ribu orang," kata Fithra dalam acara Gojek Outlook 2023 di Jakarta, Selasa 28 Februari 2023.

Fithra mengungkap, mikro entrepreneur baru tersebut berasal dari mereka yang keluar dari sektor pariwisata, pergudangan, dan lainnya yang pekerjaan utamanya terhambat karena mobilitas.

" Dari mana mereka datangnya? Ternyata mereka yang sebelumnya terdisplace keluar dari sektor pekerjaan utama mereka karena mobilitas terhambat, mereka keluar dari sektor pariwisata, pergudangan, dan seterusnya akhirnya mereka harus tetap survive," ungkapnya.

Untuk bisa survive, para entrepreneur ini pun memanfaatkan platform digital agar bisa menumbuhkan ekonomi mereka sendiri. " Ini adalah peluang bahwa ketika mereka terhempas, mereka masih bisa masuk lagi ke lingkaran ekosistem perekonomian," katanya.

1 dari 2 halaman

Pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 tumbuh sebesar 5,3 persen. Angka ini menurut Fithra masih cukup kuat.

Sebab saat pandemi Fithra mengatakan angka konsumsi di bawah ekonomi. Namun ada variabel kontributor baru untuk ekonomi terutama dari sisi perdagangan internasional dan pertumbuhan sektoral.

Selain perdagangan internasional, ada dua kontributor lainnya yakni transportasi dan pergudangan yang tumbuh 25,81 persen, selanjutnya akomodasi dan makananan yang tumbuh 17,5 persen.

2 dari 2 halaman

Namun secara kontribusi dua variabel itu masih cukup rendah dan masih punya ruang untuk berkembang.

" Masing-masing ini kontribusinya masih cukup rendah. Transportasi 5% makanan dan akomodasi 2,3%. Memang tumbuh tapi masih punya ruang untuk improvement," katanya.

Dia juga mengapresiasi kinerja pemerintah yang mampu memberikan stimulus untuk sektor ekonomi.

" Pemerintah terus menjaga kemampuan ekonomi dari para pelaku ekonomi yang memberikan stimulus yang mana itu sangat berhasil. Kalau kita lihat di 2020 kalau tanpa stimulus bisa minus 4%. Itu cukup signifikan. Pemerintah di tahun 2022 menurunkan porsi belanja tapi pertumbuhan ekonomi bisa cukup tinggi, artinya itu suatu hal yang cukup menjanjikan, artinya ekonomi berhasil untuk disapih," ujarnya.

 

Beri Komentar