Sepertiga Dunia Hadapi Ekonomi Sulit 4 Bulan Lagi, Bagaimana Indonesia?

Reporter : Okti Nur Alifia
Rabu, 12 Oktober 2022 13:12
Sepertiga Dunia Hadapi Ekonomi Sulit 4 Bulan Lagi, Bagaimana Indonesia?
Tekanan ekonomi itu dipicu karena beban utang yang tinggi, lemahnya fundamental makro ekonomi dan isu stabilitas politik.

Dream - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan sepertiga negara di dunia akan menghadapi tekanan ekonomi yang tinggi dalam 4-6 bulan ke depan. Kondisi ini diakui telah menjadi kekhawatiran dan perhatian banyak negara.

“ Sepertiga negara di dunia akan mengalami tekanan ekonomi dalam 4-6 bulan kedepan,“ kata Sri Mulyani di Washington DC, Amerika Serikat dalam akun instagramnya @smindrawati, dikutip Rabu, 12 Oktober 2022.

Tekanan ekonomi yang dihadapi sejumlah negara itu dipicu beban utang yang tinggi, lemahnya fundamental makro ekonomi dan isu stabilitas politik. Tak hanya di negara maju, kondisi ini juga bakal dihadapi di negara berkembang. 

1 dari 1 halaman

Meskipun ekonomi dunia sedang dilanda kecemasan, Sri Mulyani menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia mendapat apresiasi dari Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva yang ditemuinya saat itu. 

“ Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat, ditengah kondisi dunia yang berat,” kata Sri Mulyani.

" Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy!
(Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," lanjut Sri Mulyani.

Kedua sosok wanita yang berteman sejak lama ini sependapat bahwa ancaman resesi yang dihadapi dunia memerlukan mekanisme mitigasi risiko agar kekhawatiran yang dirasakan dunia tak terjadi.

Mekanisme mitigasi risiko tersebut diharapkan dapat diterima oleh semua negara, baik negara maju dan negara berkembang.

“ Untuk membuat bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok kedalam jurang krisis dan resesi ekonomi yang lebih dalam,” ungkap Sri Mulyani.(Sah)

Beri Komentar