Ekonomi Melambat, BSM Selektif Beri Pembiayaan

Reporter : Ramdania
Kamis, 9 Juli 2015 10:01
Ekonomi Melambat, BSM Selektif Beri Pembiayaan
BSM pilih sektor pembiayaan yang memiliki risiko kecil.

Dream - Perlambatan ekonomi memberikan dampak terjadinya revisi target yang telah ditetapkan bank. Seperti yang dilakukan Bank Syariah Mandiri (BSM). Meski dinilai tumbuh cukup baik, bank syariah pelat merah ini menetapkan target yang lebih realistis dari pencapaian yang diperoleh selama setengah tahun ini.

Direktur Keuangan dan Strategi BSM Agus Dwi Handaya menyatakan per Juni ini aset BSM mencapai Rp 67 triliun, naik Rp 4,2 triliun atau tumbuh 7 persen. Market share BSM mencapai 24,8 persen.

Realisasi pembiayaan sebesar Rp 50,4 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sekitar 8% yaitu naik Rp 4 triliun menjadi Rp 59,2 triliun.

Menurut Agus, realisasi ini masih bisa dioptimalkan hingga akhir tahun karena mulai meningkatnya belanja pemerintah. Untuk itu, BSM menargetkan aset bisa tumbuh 10-11 persen menjadi Rp 72 triliun-75 triliun, pembiayaan menjadi Rp 53 triliun-55 triliun, dan DPK tumbuh 9-12 persen menjadi Rp 64 triliun-66 triliun.

" Akhir tahun, masih yakin ada peluang yang bisa dioptimalkan. Ada government spending yang multiplier effect-nya akan terasa di triwulan tiga dan empat," ujarnya.

Agus menambahkan untuk tetap menghasilkan pertumbuhan dalam kondisi ekonomi yang sulit ini, BSM melakukan langkah konsolidasi, dengan cara tumbuh selektif.

" Jadi untuk masuk ke pembiayaan yang besar-besar, kita ikut Bank Mandiri, kalau retail kita cari yang NPF-nya rendah atau pembiayaan yang payroll-nya di BSM," ujarnya.

Untuk itu, lanjutnya, BSM masih sedikit masuk dalam program kemaritiman yang tengah digalakkan pemerintah. Pasalnya, sektor tersebut masih sangat riskan.

" Kita belum masuk ke kemaritiman, tapi seperti kapal-kapal pengangkut hasil laut itu bisa ikut, hanya untuk nelayan masih sangat riskan," tandasnya. (Ism)

 

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More