Emiten Industri Seret Indeks Syariah Melemah

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 12 Mei 2016 16:20
Emiten Industri Seret Indeks Syariah Melemah
Sentimen negatif dari koreksi Wall Street dan beberapa bursa regional memaksa pelaku pasar menahan aksi beli.

Dream - Laju positif indeks syariah tak bertahan lama. Setelah dua hari terakhir bergerak menguat, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) kembali ditutup melemah.

Kondisi bursa utama regional yang melemah dipicu koreksi Wall Street memaksa pelaku pasar ikut melepas portolionya.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 12 Mei 2016, indeks ISSI kembali melorot 0,212 poin (0,14%) ke level 156,131.

Indeks saham bluechips syariah, JII, juga tak kuat mempertahankan laju positifnya usai melemah 2,097 poin (0,32%) ke level 648,970.

Laju kedua indeks acuan saham syariah ini memang tak meyakinkan di awal perdagangan. ISSI dan JII dibuka melemah meski sempat melawan tren jual dan masuk zona positif.

Namun tekanan besar pada saham keping biru syariah membuat indeks syariah harus kembali melemah.

Transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 3,04 triliun dengan 31,01 miliar saham beralihtangan. Papan perdagangan ISSI pun dihuni 109 emiten yang bergerak melemah dan 50 lainnya bertahan stagnan.

Aksi beli pelaku masih bisa mengangkat 80 penghuni ISSI ditutup menguat.

Indeks sektoral juga bergerak variatif meski didominasi pelemahan. Koreksi dalam melanda indeks sektor industri aneka yang turun 1,62 persen, industri dasar 1,60 persen, dan pertanian 0,86 persen.

Sementara indeks sektoral yang bergerak menguat hanya naik tipis seperti barang konsumsi 0,68 persen, infrastruktur 0,55 persen, dan perdagangan 0,54 persen.

Saham keping biru syariah yang mencetak koreksi dalam adalah INTP dengan penurunan harga Rp 975, SMGR Rp 300, UNTR Rp 275, ASII dan INDF masing-masing Rp 125 per saham.

Di jajaran top gainer indeks JII bertengger saham-saham LPPF yang naik Rp 650, ITMG Rp 375, AALI Rp 175, MPPA Rp 70, dan ICBP Rp 50 per saham.

Dari pasar keuangan, kurs rupiah bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan. Sempat menguat ke level tertinggi 13.259, rupiah ditutup menguat tipis 14 poin (0,11%) menjadi 13.290 per dolar AS.

Beri Komentar