Hawker Co, Perusahaan Yang Hanya Bermodal US$ 300 (instagram)
Dream - Seorang wirausahawan diharapkan tetap kuat menghadapi kegagalan yang beruntun sebelum bisa menjadi pengusaha yang sukses. Apalagi jika harus berhadapan dengan masalah permodalan.
Sangat jarang sekali ada seorang wirausahawan yang mampu mendapat keuntungan dari bisnisnya dalam tahun pertama. Namun Caleb Garrett dan Alex Moreno dari Hawkers Co mengatakan bisnis kacamata merek D2C hanya butuh dua tahun untuk memperoleh keuntungan US$ 60 juta.
Jadi, wirausahawan yang sukses dalam waktu singkat benar-benar ada. Menggunakan media sosial, iklan di Facebook, dan keberanian dalam mencoba hal baru. Tanpa sungkan, lima pendiri Hawkers Co berbagi tips mengubah bisnis yang hanya bernilai US$ 300 (Rp 4 juta) menjadi US$ 60 juta (Rp 853,2 miliar):
1. Mengetahui pasar Anda
Ketika Moreno, CEO Hawkers, pertama kali memutuskan ingin membuka usaha, dia ingin membuat produknya dapat diakses, terjangkau, dan dicintai oleh berbagai kalangan. Biasanya, orang lebih suka melakukan branding untuk memahami pasar dan melebarkan sayap. Tetapi, menurut Moreno, Hawkers adalah cerita yang berbeda karena sebagian besar disebabkan oleh pasar itu sendiri.
Hawkers memasuki pasar yang dimonopoli oleh Luxxotica, raksasa kacamata yang memegang merek-merek ternama termasuk Prada, Ray-Ban, dan Gucci. Namun Garrett, investor dan mitra Hawkers di AS, memberitahu " Anda tidak perlu merusak orang lain untuk memiliki produk hebat dan besar" dan tampaknya dia benar. Kacamata Hawkers dijual dengan harga mulai dari US$ 20 sampai US$ 40, sedangkan sepasang Ray-Ban sekitar US$ 200. Hebatnya lagi, kacamata Hawkers diproduksi di pabrik yang sama dengan sebagian besar merek Luxxotica.
2. Mengambil risiko besar
Ketika Moreno menggunakan uang terakhirnya senilai US$ 300 untuk mendirikan Hawkers, dia hanya mengandalkan sebuah prototipe dan website sederhana. Agar produknya tetap murah, Moreno memutuskan untuk menjual secara eksklusif melalui Internet. Menurut Garrett, apa yang membuatnya tertarik mendanai perusahaan ini adalah bahwa tim ini tidak takut untuk mencoba segala daya untuk mendapatkan pelanggan. Mereka justru menghindari penjualan melalui cara tradisional.
" Karena kami hanya punya US$ 300 saat mendirikan perusahaan, kami tidak pernah melihatnya sebagai kegagalan. Kami tidak peduli seberapa besar perusahaan tumbuh, jika memang harus tutup besok, kami hanya kehilangan beberapa ratus dolar," kata Moreno.
Tim Hawkers termasuk beberapa teman dekat dan keluarga Moreno dengan latar belakang teknologi, yang menyarankan dia untuk membeli iklan di Facebook. Menurut Moreno, pada saat iklan Facebook mendapatkan banyak ulasan negatif, Hawkers benar-benar diuji. Tapi mereka tetap melakukannya. Dalam beberapa minggu halaman Hawkers di Facebook mulai kebanjiran pesanan dan penjualan mulai meroket.
3. Transparansi akan menciptakan pasukan penggemar
Moreno dan Garrett setuju bahwa kesuksesan mereka adalah karena mereka 'membuat segalanya mudah dan berusaha menjaga transparansi bagi pelanggan'. Mereka berusaha mendengar semua pesan dan suara konsumen secara konsisten. Menurut Garrett, kepada siapa perusahaan dan merek disandingkan juga memainkan peran besar. Hawkers sendiri telah menjalin kemitraan dengan Facebook, Paypal, DOPE, Saucey, dan lain-lain.
Karena prospek yang cerah dan keberanian menggunakan iklan di Facebook melalui trial-and-error, mereka dengan cepat menjadi salah satu perusahaan dengan performa tertinggi di Facebook. Hal itu memberi mereka sebuah kesempatan untuk berbicara di kampus Facebook sebagai studi kasus.
Mau mengikuti jejak mereka?
Advertisement
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Lebih dari Sekadar Kulit Sehat: Cerita Enam Selebriti Merawat Kepercayaan Diri yang Autentik