Facebook Messenger Bikin Aplikasi Untuk Bisnis

Reporter : Ramdania
Jumat, 27 Maret 2015 17:02
Facebook Messenger Bikin Aplikasi Untuk Bisnis
Belanja online akan semakin mudah dengan kehadiran aplikasi terbaru dari Facebook Messenger.

Dream – Facebook Messenger, aplikasi yang biasanya hanya untuk chatting dan bertukar foto serta video tersebut, kini bisa dipakai untuk keperluan bisnis yang sesungguhnya.

Dalam upaya untuk melakukan transformasi tersebut, Facebook Inc mengundang para programer untuk menambahkan fitur sesuai keinginan mereka ke dalam aplikasi Messenger.

Selain itu, pada akhir April nanti, Messenger juga akan mendapat tambahan kemampuan untuk menampilkan bukti pembelian dan informasi pengiriman yang mempermudah pembeli memonitor interaksi mereka dengan penjual.

Alasan di balik penambahan fitur Messenger tersebut untuk menangkal ancaman beralihnya pengguna Facebook ke berbagai macam aplikasi mobile messaging yang menawarkan komunikasi yang lebih intim dan langsung.

Saat ini pengguna muda lebih suka menggunakan aplikasi mobile messaging untuk berkomunikasi daripada melakukannya di Facebook yang lebih kompleks. Beberapa aplikasi mobile yang membuat orang mulai menjauh dari Facebook di antaranya adalah Snapchat, KakaoTalk, Kik, Line, Secret, Tango, Viber, dan Whisper.

Pada pembukaan konferensi dua hari di San Francisco Rabu kemarin, CEO Facebook Mark Zuckerberg menyebutkan Messenger kini terbuka bagi sekitar 2.000 pengembang aplikasi.

" Kami telah membangun Messenger menjadi layanan tidak hanya untuk mengekspresikan teks," kata Zuckerberg. Dia bahkan berjanji akan lebih banyak fitur yang akan meluncur beberapa bulan ke depan.

Sejak dikenalkan empat tahun lalu, Facebook telah mengembangkan fitur menambahkan dan membagikan video, bertukar sticker, membuat panggilan dan mengirim uang pada Messenger.

Berkat jaringan Facebook yang besar, Messenger memiliki lebih dari 600 juta pengguna. Sementara Facebook sendiri hingga saat ini memiliki pengguna sebanyak 1,4 miliar.

Pendapatan Facebook tahun lalu melonjak 58 persen menjadi US$ 12,5 miliar, sehingga memungkinkan harga saham perusahaan naik lebih dari dua kali lipat dari harga penawaran umum perdana (IPO) sebesar US$ 38 pada tahun 2012.

Untuk memperluas jaringan Messenger di luar Facebook, perusahaan yang bermarkas di Menlo Park, California ini menghabiskan US$ 22 miliar tahun lalu untuk membeli aplikasi mobile messaging WhatsApp.

Segmen terbesar pengguna WhatsApp berlokasi di negara-negara yang kurang makmur di luar AS dan Eropa Barat, kata David Marcus yang selalu mengikuti perkembangan Messenger.

Banyak analis memperkirakan Facebook akan mulai menampilkan iklan dalam Messenger karena orang akan lebih banyak menghabiskan waktu mereka menggunakan aplikasi tersebut untuk melakukan berbagai hal. Meskipun Zuckerberg belum mengungkapkan rencana untuk mengubah Messenger menjadi kendaraan pemasaran Facebook.

Jika hal itu direalisasikan, maka Facebook akan menjadi jaringan media sosial yang serbaguna untuk melakukan segala kegiatan, mulai dari bermain game hingga membeli hadiah.

Marcus, mantan CEO PayPal, berharap Messenger akan mengikuti pola yang sama seperti saat ini yakni berjalan sebagai platform terbuka. " Kami seperti telah membuka 'pintu air'," katanya.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More