Generasi Milenial Hanya Bisa Berwacana?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 5 April 2019 11:42
Generasi Milenial Hanya Bisa Berwacana?
Benarkah?

Dream – Generasi milenial di Indonesia tumbuh dan menjadi perbincangan. Namun ada salah satu kelemahan generasi milenial, yaitu perencanaan masa depan.

“ Generasi masa kini itu dikatakan sebagai generasi penuh wacana,” kata Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, di Jakarta, Kamis 4 April 2019.

Parwati mengatakan, kelemahan ini terlihat dari harapan memiliki rumah turun 8 kali lipat karena hanya 10,75 persen dari pendapatan para milenial ini yang bisa ditabung.

Padahal jika melihat dari tekad berusaha, Parwati mengatakan, tujuh dari 10 anak milenial tertari untuk menjadi seorang enterpreneur. Sayangnya, banyak diantara mereka yang bingung saat harus membuat keputusan. 

“ Namun, 80 persen dari mereka bingung membuat keputusan,” kata dia.

Parwati mengatakan generasi ini juga disebut generasi mager alias malas gerak dan serba instan. Kebanyakan milenial, tambah dia, berharap bisa pensiun sebelum usia 60 tahun.

“ Tapi, hanya 27 persen yang menyiapkan pensiun,” kata dia.

1 dari 1 halaman

Investasi Hanya Jangka Pendek?

Kabar baiknya, tambah Parwati, generasi milenial sudah punya produk investasi. Ada 80 persen generasi Y punya investasi jangka pendek.

Sementara lainnya, mengeluarkan uang untuk traveling (37,7 persen), nongkrong di kafe 23,3 persen, 21,1 persen belanja, 10,9 persen nonton, dan 7,1 persen untuk internet.

Untuk itulah, kata Parwati, pihaknya mengajak generasi muda untuk menyerukan semangat #TAYTB atau Tidak Ada Yang Tidak Bisa”.

Bank ini mengajak generasi milenial berani menatap masa depan dengan produk-produk perbankan, yaitu KPR Easy Start dan Premium Guest House.

“ (Kampanye ini) bertujuan untuk mengubah jadi generasi yang penuh aksi, determinasi tinggi, raih kesempatan, dan berani berjuang,” kata dia. 

Laporan: Tri Yuniwati Lestari

Beri Komentar