Habib Luthfi Minta Orangtua Lakukan 4 Tirakat Agar Hidup Anak Penuh Berkah

Reporter : Mutia Nugraheni
Selasa, 25 Mei 2021 08:04
Habib Luthfi Minta Orangtua Lakukan 4 Tirakat Agar Hidup Anak Penuh Berkah
Empat tirakat ini sangat beliau anjurkan. Apa saja?

Dream - Allah SWT mengkaruniakan buah hati pada para hambanya disertai dengan kewajiban dan limpahan keberkahan. Hadirnya anak dalam keluarga bisa mendekatkan suami istri, menyejukkan hati dan bahkan mengalirkan pahala saat orangtua meninggal dunia.

Hal tersebut tentunya jika orangtua menjalankan kewajibannya dengan baik, yaitu mengajarkan nilai-nilai Islam, mengasuh dengan kasih sayang serta selalu memohon ridho Allah SWT dalam kehidupan anak-anaknya.

Tertulis dalam surat Al-Kahfi ayat 46 : " Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan" .

Habib Luthfi bin Yahya, ulama besar asal Pekalongan Jawa Tengah mengungkap kalau orangtua, terutama ibu harus melakukan tirakat jika ingin anaknya soleh/ soleha, berkah hidupnya dan sukses di masa depan. Tirakat ini sangat beliau anjurkan. Apa saja?

 

 

1 dari 6 halaman

Lakukan 4 Hal Ini

Lakukan 4 Hal Ini © Dream

Harta yang Halal
Pastikan hanya memberi harta, makanan dan minuman yang halal untuk anak dan keturunan. Jangan sampai mereka diberi harta yang masih 'remang-remang' kehalalannya, apalagi yang haram. Sangat dilarang memberi harta haram pada anak karena tidak memunculkan keberkahan sepanjang hidup.

Puasa di Hari Lahir Anak
Orangtua hendaknya berpuasa di hari kelahiran anaknya walaupun hanya sebulan sekali

Jaga lisan
Artinya orangtua harus menjaga lisan pada anak-anaknya. Jangan sampai mengucap kata buruk apalagi menyumpahinya. Juga jangan sampai orangtua melakukan ghibah, mencaci atau menghina orang lain, terlebih guru anaknya.

Cuci beras sambil baca sholawat
Setiapibu mencuci beras yang akan dimakan anaknya, hendaknya beras itu dibacakan Bismillah 21 kali dan Shalawat 11 kali. Semoga ikhtiar ini membuat anak dan keturunan selalu mendapat lindungan dari Allah SWT dan keridhoannya.

Sumber: Laduni.id

2 dari 6 halaman

Islam Melarang Keras Orangtua Sumpahi Buruk Anaknya

Islam Melarang Keras Orangtua Sumpahi Buruk Anaknya © Dream

Dream - Mendidik dan mengurus anak merupakan proses panjang yang pastinya sangat menguras emosi. Dibutuhkan kesabaran dan sebagai muslim kita juga harus mempelajari nilai-niai Islam sebagai dasar dalam mengurus anak.

Salah satunya sebagai orangtua seemosi apapun jangan sampai mengucap sumpah buruk atau menyumpahi anak. Dalam Islam ada larangan menyumpahi anak. Dikutip dari Bincangsyariah.com, Musthafa al-Adawy dalam Fiqh Tarbiyat al-Abna mengatakan hendaknya orangtua berhati-hati dengan apa yang diucapkan jangan sampai melaknat anak saat emosi dan marah, hal tersebut sangat dikecam oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadis.

HR Muslim dan Abu Dawud soal menyumpahi anak

“ Janganlah kalian menyumpahi diri kalian sendiri, jangan pula menyumpahi anak-anak kalian, dan jangan menyumpahi harta-harta kalian. Agar (doa tersebut) tidak bertepatan dengan saat-saat di mana Allah memberikan dan mengabulkan doa dan permintaan kalian.” (H.R. Muslim, Abu Dawud)

 

3 dari 6 halaman

Tergesa-gesa

Tergesa-gesa © Dream

Dalam hadis tersebut Nabi melarang para orangtua untuk melaknat anak-anaknya, karena jika sampai dikabulkan oleh Allah SWT dan hal buruk menimpa kepada anak-anak mereka maka hal itu pasti akan menimbulkan penyesalan yang amat sangat. Allah SWT berfirman:

Al Isra ayat 11

“ Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa”. (Q.S. Al-Isra; 11).

Imam al-Tabari dalam tafsirnya mengatakan terkadang manusia memang terlalu tergesa-gesa mengucapkan doa buruk saat marah. Padahal bisa saja sumpah serapah hanyalah luapan emosi sesaat saja.

Allah SWT lebih mengetahui apa yang ada di dalam hati hambanya karena bagaimana pun secara naluri orangtua selalu ingin melindungi dan menyayangi anaknya, karena itu pada keadaan tertentu itu tidak dikabulkan atas rahmat Allah kepada hambanya.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

4 dari 6 halaman

Islam Gambarkan Buah Hati Merupakan Perhiasan Orangtua, Simak Penjelasannya

Islam Gambarkan Buah Hati Merupakan Perhiasan Orangtua, Simak Penjelasannya © Dream

Dream - Nilai-nilai Islam harus senantiasa jadi panduan dan pedoman dalam tiap aspek kehidupan. Termasuk dalam berkeluarga dan mengasuh putra putri tercinta. Hadirnya buah hati dalam sebuah keluarga, merupakan amanah.

Tak hanya itu, anak juga bisa jadi penenang dan penyejuk hati serta perhiasan orangtuanya. Dalam al-Quran Allah menjelaskannya dalam QS. al-Kahfi[18] ayat 46:

Alkahfi

Artinya: Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan. ( QS. al-Kahfi[18] ayat 46)

Dikutip dari Bincang Muslimah, menurut al-Maraghi dalam Tafsir al-Maraghi harta merupakan sebuah perhiasan meskipun tidak mempunyai anak, dan bukan sebaliknya. Beliau menjelaskan orang yang mempunyai anak sedang ia tidak mempunyai harta maka orang itu berada dalam kesengsaraan dan kemelaratan.

 

5 dari 6 halaman

Anak dan Perhiasan Memiliki Persamaan

Anak dan Perhiasan Memiliki Persamaan © Dream

Maka, di antara keduanya haruslah seimbang agar jauh dari kemelaratan. Pendapat al-Maraghi ini menunjukkan bahwasanya orangtua dilarang menelantarkan anak dan wajib memenuhi kebutuhan anak.

Sementara menurut Hamka dalam Tafsir al-Azhar ini merupakan ayat rayuan yang sangat indah. Allah SWT memberi peringatan bahwa harta dan anak itu memanglah perhiasan yang sangat indah. Namun sayang, perhiasan indah itu hanyalah bersifat sementara karena memiliki batasan waktunya.

Dalam tafsir Kemenag (Dapartemen Agama RI, al-Quran dan Tafsirnya: 2006), ayat ini mengabarkan kepada kita semua bahwasanya anak merupakan perhiasan yang harus dijadikan jalan bagi orangtua untuk melakukan amal saleh yang akan mengantarkan kepada ridho Allah SWT.

 

6 dari 6 halaman

Bisa Jadi Cobaan

Bisa Jadi Cobaan © Dream

Jika orangtua memperlakukan anak dengan cara yang tidak baik dan tidak mengundang pahala serta ridho Allah SWT maka kehadiran anak akan berubah menjadi sebuah cobaan.

Allah telah menjelaskan yang menjadi kebanggaan manusia di dunia ini ialah harta benda dan anak-anak, karena manusia sangat memperhatikan keduanya. Banyak harta dan anak dapat memberikan kehidupan dan martabat yang terhormat kepada orang yang memilikinya. Sebaliknya, juga dapat menjadikan seseorang takabur dan merendahkan orang lain.

Penjelasan selengkapnya baca di sini.

Beri Komentar