Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Foto: Shutterstock)
Dream – Pandemi Covid-19 diprediksi belum akan berakhir tahun depan. Apalagi, menjalankan program vaksinasi ke jutaan masyarakat di Indonesia yang akan dimulai tahun depan bukan perkara mudah.
Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, menceritakan vaksinasi di Amerika Serikat hanya bisa mencapapi 600 ribu orang per minggu. Dalam satu hari, vaksinasi di negara tersebut hanya bisa mencapai 100 ribu orang.
“ Kita punya penduduk 270 juta atau 70 persennya berarti 200 juta. Kalau (vaksinasi) bisa hanya 100 ribu sehari, itu berarti butuh kira-kira 3 sampai 4 tahun baru selesai (program vaksinasi),” kata Jusuf Kalla Dewan Pakar KAHMI yang disiarkan di Youtube, dikutip dari Merdeka.com, Senin 28 Desember 2020.
Dengan perhitungan matematis itu, pekerjaan vaksinasi diakui JK bukan hal yang mudah. Terlebih, tantangan datang dari sisi ekonomi,. Vaksin harus segera dilakukan demi pemulihan ekonomi.
JK memprediksi tahun depan 30-40 persen APBN Indonesia hanya digunakan untuk membayar bunga utang.
JK menyarankan, program vaksin harus cepat dan akurat dilakukan pemerintah. Jika tidak, bukan hanya ekonomi, masalah vaksin bisa juga memicu persoalan politik kalau ditangani dengan lambat.
“ Karena itulah penyelesaiannya vaksinasi harus lebih cepat dan lebih banyak ini masalah strategis,” kata dia.
JK ingin dalam sehari Indonesia mampu melakukan vaksinasi terhadap satu juta warganya. Dengan begitu, Covid-19 di Tanah Air akan segera berakhir.
“ Vaksinasi minimal sejuta sehari kalau ingin selesai setahun. Kalau dua tahun, 500 ribu sehari, kita butuh dua tahun. Jadi masih sampai tahun depan kita harus bekerja keras untuk itu,” kata dia.
Dream – Perusahaan konsultasi pajak dan auditor independen, Grant Thornton merilis laporan tahunan mengenai kondisi perekonomian global, International Business Review. Tahun ini, pandemi Covid-19 menjadi tantangan besar bagi perekonomian global, termasuk Indonesia yang menimbulkan pelambatan.
Namun begitu, laporan tersebut juga membawa kabar baik. Pelaku bisnis Indonesia cukup optimistis perekonomian akan membaik pada 2021.
Melalui keterangan tertulis, ekonomi Indonesia resmi memasuki fase resesi setelah mengalami pertumbuhan minus dalam dua kuartal berturut-turut. Data yang dirilis Badan Pusat Statistik menunjukkan perekonomian Indonesia pada kuartal II 2020 -55,32 dan -3,49 persen pada kuartal III.
Para ekonom memprediksi pertumbuhan tahun depan sendiri akan sangat bergantung pada pengadaan dan efektivitas vaksin Covid-19. Tetapi memasuki 2021, pelaku bisnis Indonesia berpandangan dalam 12 bulan ke depan ekonomi akan semakin membaik.
Hal ini diyakini oleh 79 persen responden, angka tersebut naik signifikan dari level 56 persen pada survei IBR di pertengahan 2020, angka ini cukup menggembirakan karena menempatkan pelaku bisnis Indonesia di peringkat 2 dunia setelah China terkait optimisme global.
Kemudian, 56 persen pelaku bisnis di Indonesia memprediksi pendapatan perusahaan mereka akan naik pada 2021. Lalu, 50 persen lainnya meyakini kegiatan ekspor perusahaan akan tumbuh positif di tahun depan sehingga mendukung tingginya optimisme bisnis mereka.
“ Ke depannya, kami melihat pertumbuhan ekonomi akan sangat ditentukan dengan pengendalian pandemi dan efektivitas dari vaksinasi,” kata CEO Grant Thronton, Johanna Gani.
Salah satu kunci untuk memulihkan ekonomi, lanjut Gani, adalah menumbuhkan daya beli masyarakat. Caranya memastikan kelancaran percepatan penyerapan anggaran bantuan sosial dan berbagai stimulus ekonomi untuk mendorogn daya beli.
Laporan IBR tahun ini juga memaparkan pandangan pelaku bisnis Indonesia atas pandemi global Covid-19. Hasil survei menyebutkan 77 persen dari pelaku bisnis Indonesia merasa puas dengan hasil kerja Pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Sebanyak 40 persen dari pelaku bisnis juga berpendapat kebijakan yang diambil pemerintah cukup seimbang antara penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan perekonomian nasional.
Terkait “ New Normal" pada 2021, sebanyak 55 persen dari pelaku bisnis Indonesia meyakini keadaan akan kembali normal seperti sedia kala. Orang-orang akan kembali bekerja di kantor, meskipun 32 persen pelaku bisnis lainnya juga berpendapat akan lebih banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan Working From Home (WFH) setelah hampir setahun ini melihat efektivitas dari kebijakan tersebut.
Pelaku bisnis Indonesia juga berpendapat tantangan terbesar dalam mengatasi pandemi Covid-19 adalah perilaku masyarakat yang belum disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan serta kebijakan yang diambil pemerintah.
Tantangan tersebut diikuti dengan kepentingan-kepentingan politis yang dirasa masih berperan dominan atas kebijakan maupun regulasi yang diterapkan.
Selalu ingat #PesanIbu untuk selalu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak untuk pencegahan virus COVID19. Jika tidak, kamu akan kehilangan orang-orang tersayang dalam waktu dekat.
Advertisement
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada
4 Komunitas Seru di Bogor, Capoera hingga Anak Jalanan Berprestasi
Resmi Meluncur, Tengok Spesifikasi dan Daftar Harga iPhone 17
Keren! Geng Pandawara Punya Perahu Ratusan Juta Pengangkut Sampah
Pakai AI Agar Tak Khawatir Lagi Salah Pilih Warna Foundation
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
Kisah Influencer dan Mantan CMO Felicia Kawilarang Hadapi Anxiety Disorder
Detail Spesifikasi iPhone 17 Air, Seri Paling Tipis yang Pernah Ada