Sri Mulyani (Foto : @smindrawati)
Dream - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkap kondisinya dalam keadaan sehat. Dia menegaskan tetap melakukan aktivitas sebagai Menteri Keuangan.
" Beberapa pihak bertanya mengenai kondisi kesehatan saya, dengan merebaknya virus Corona (Covid19). Saya, alhamdulilah tetap sehat dan terus melakukan tugas sebagai Menkeu secara penuh," tulis Sri Mulyani dikutip Dream dari akun instagramnya, Minggu 15 Maret 2020.
Dalam unggahan itu, Sri Mulyani terlihat tengah melakukan rapat koordinasi melalui konferensi video dengan sejumlah orang. Mereka adalah jajaran pejabat Kementerian Keuangan.
Foto : @smindrawati
" Sabtu minggu ini, saya bekerja penuh melakukan rapat koordinasi melalui konferensi video dengan jajaran Kemenkeu untuk merumuskan kebijakan dan langkah-langkah APBN dan keuangan negara dalam menangani penyebaran virus Corona (Covid19," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengatakan rapat koordinasi melalui konferensi dengan jajaran kemenkeu sebagai bentuk mengurangi penyebaran virus Covid-19. dan tugas di jajarannya.
" Rapat dengan video untuk mengurangi potensi penularan virus Covid19, tapi tetap efektif dalam merumuskan kebijakan dan melaksanakan tugas Kemenkeu," ucapnya.
Sri Mulyani mengatakan dari rapat tersebut dia menghasilkan lima kebijakan baru. Pertama, Kementerian Keuangan menerbitkan surat edaran bagi Kementrian Lembaga agar mereka mampu melakukan realokasi dan reprograming anggaran KL untuk penanganan masalah Covid19.
" Semua menteri harus memfokuskan belanja untuk mencegah dan menangani dampak penyebaran virus Covid-19," kata dia.
Ke dua, menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan untuk memberi landasan hukum bagi pemerintah daerah dalam melakukan penyesuaian penggunaan anggaran transfer ke daerah bagi penanganan pencegahan dan mengurangi dampak penyebaran virus Covid19.
Ke tiga, menerbitkan pedoman Business Continuation Process (BCP) Kemenkeu. BCP merupakan pedoman kerja dan jam kerja termasuk bekerja dari rumah (work from home) bagi jajaran Kemenkeu dalam menghadapi situasi merebaknya virus Covid19.
Ke empat, menyetujui usulan Dirjen Pajak, untuk menetapkan status kahar dan memperpanjang waktu penyerahan SPT Wajib Pajak Pribadi dari akhir Maret menjadi April 2020. Selain itu meminta wajib pajak melakukan penyerahan secara online.
" Atau melalui kantor pos dan tidak melakukan pelayanan tatap langsung untuk menghindari potensi penularan," sambung Sri Mulyani.
Lima, melakukan antisipasi dampak Covid19 pada masyarakat, ekonomi dan APBN, dan mengelola dampak negatif secara prudent dan efektif.
Di akhir postingan Sri Mulyani mengucapkan terimkasih kepada semua pihak yang terus menjalankan tugas menjaga Indonesia. Termasuk menjaga Keuangan Negara bagi sebesar-besar kemakmuran dan keamanan serta kesehatan rakyat Indonesia.
" Terimakasih atas perhatian dan dukungan semua bagi kami untuk terus menjalankan tugas menjaga Indonesia, dan menjaga Keuangan Negara bagi sebesar-besar kemakmuran dan keamanan serta kesehatan rakyat Indonesia," tuturnya.
Dream - Merebaknya penularan virus corona membuat publik waspada. Sebisa mungkin masyarakat dianjurkan mengurangi kontak fisik untuk mengurangi risiko penyebaran virus berkode Covid-19.
Terbiasa berjabat tangan saat bertemu, anjuran ini memang membuat beberapa orang menjadi kikuk. Jika kamu bingung dengan untuk mengganti salaman, ada baiknya menyontoh tiga pejabat negara berikut ini.
Cara bersalaman baru diperkenalkan mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla saat bertemu sejumlah anak buah Joko Widodo. Saat bersalaman dengan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, JK bersalaman dengan cara yang unik.
© © Khidr Al-Zahrani
Salam corona yang dilakukan JK dan Sri Mulyani adalah dengan saling mempertemukan siku tangan.
" Salam corona dengan @smindrawati," tulis JK di akun Instagramnya, @jusufkalla.
Cara salam corona ala JK sedikit berbeda saat bertemu dengan Wapres penerusnya, Maruf Amin. JK dan Maruf Amin melakukan salam namaste.
© © Dream
" Salam corona Wapres RI, K. H. M'ruf Amin dengan @jusufkalla," tulis @husainabdullah1.
Dream - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyebut ada tiga kebijakan yang akan dilakukan untuk mengatasi bertambahnya korban virus Corona atau Covid-19. Sebagaimana diketahui saat ini seorang pasien positif virus Corona di Indonesia meninggal dunia.
" Ada 3 kebijakan. Pertama memperketat pintu masuk (ke Indonesia) baik darat, laut maupun udara, seleksinya lebih ketat lagi. Kedua, menyiapkan perawatan yang dilengkapi dengan berbagai alat dan memperbanyak rumah sakit yang ada kamar isolasi yang bisa menangani kasus corona," ujar Ma'ruf, Rabu, 11 Maret 2020.
© © Dream
Ketiga, kata dia, masyarakat diminta mempersiapkan obat-obatan. Selain itu juga penyediaan bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari dalam jumlah yang cukup.
" Saya mengajukan di mana-mana supaya kita berdoa. Supaya usaha lahiriyah-nya optimal, tapi kita juga mohon kepada Allah agar dijaga dari wabah khususnya Corona," katanya.
Ma'ruf meminta seluruh masyarakat agar tidak panik terkait penyebaran virus Corona di Indonesia. Alasannya, pemerintah tidak tinggal diam dan berupaya untuk menanggulangi dan mengatasi virus Covid-19.
Dream - Jokowi meminta seluruh menterinya melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona jenis baru, Covid-19. Pasalnya Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dinyatakan positif terinfeksi corona.
" Pagi ini telah dilakukan pengetesan (virus corona) untuk para menteri. Hasilnya ditanyakan ke Menteri Kesehatan," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu 15 Maret 2020.
Jokowi mengatakan, Budi Karya menjadi pasien ke-76 virus corona. Dan saat ini Budi karya masih diisolasi dan menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta Pusat.
© © Khidr Al-Zahrani
Foto : Deki Prayoga/Dream
" Pak menteri masih di rumah sakit, di ruang isolasi," ucapnya.
Menhub Budi Karya disebut harus dirawat di rumah sakit setelah menderita penyakit tifus. Menurut Staf Khusus Menteri Perhubungan, Adita Irawati, saat itu Menhub dalam kondisi stabil.
Seperti diketahui, Budi Karya masih ikut dalam rapat terbatas pimpinan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, pada 11 Maret 2020. Rapat itu dihadiri sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju.
Sumber : liputan6.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu