Dream - Tuduhan tindak kriminal yang dilakukan Dimas Kanjeng Taat Pribadi ikut menyita perhatian otoritas keuangan. Dalam aksinya, Taat Pribadi memang mengaku bisa menggandakan uang.
Tentu saja ini aksi Taat Pribadi menyita perhatian karena uang yang beredar sudah dibatasi pemerintah.
Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal I OJK, Sarjito berpesan agar masyarakat tidak mempercayai begitu saja aksi Taat Pribadi apalagi bentuk investasi bodong seperti itu.
" Jadi, jangan percaya dengan hal gaib, seperti menggandakan uang," kata Sardjito, beberapa waktu lalu.
Sardjito bahkan meminta masyarakat tidak mempercayai begitu saja investasi yang ditawarkan segelintir orang. Terlebih lagi jika investasi itu berkedok agama.
" Kalau mau kaya, semua harus berusaha. Jangan terus malah digandakan," katanya.
Masyarakat pun diminta untuk menggunakan akal sehatnya ketika ingin berinvestasi. Rasionalitas ini diperlukan agar tidak terperosok dalam kasus penipuan.
" Kalau ada orang yang menjanjikan keuntungan yang sangat tinggi, saya jamin itu adalah investasi bodong," kata dia.
Lebih jauh, Sardjito juga mengimbau masyarakat untuk mengecek legalitas setiap investasi yang ditawarkan sebelum menanamkan modalnya. " Cek di OJK. Di sana tim Satgas Waspada Investasi," kata dia.(Sah)
Dream – Bank Indonesia (BI) siap mengawal penyidikan dugaan penipuan oleh Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Bank sentral ini telah mengirimkan tim ke Padepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi di Dusun Sumber Cengkelek, Desa Wangkal, Kecamatan Gading, Probolinggo, Jawa Timur, untuk mengecek keaslian uang padepokan yang disita oleh polisi.
Kabarnya, baru ada Rp4 juta uang milik Dimas Kanjeng yang terbukti asli. Uang itu juga bukan berasal dari tumpukan uang yang ada di dalam video Youtube dan media sosial.
Lalu, bagaimana komentar BI soal temuan itu?
“ Itu saya tidak tahu, apakah ada unsur penipuan orang setor dulu baru digandain atau dikasih terus mula-mula berhasil,” kata Direktur Komunikasi Bank Indonesia Arbonas Hutabarat ketika dihubungi Dream di Jakarta, Jumat 7 Oktober 2016.
Menurut Arbonas, selama ini pihak BI belum mendalami modus yang dilakukan oleh Dimas Kanjeng dalam menggandakan uangnya. " Saya tidak tahu bagaimana persis modusnya," ujarnya.
Dia mengatakan pihaknya menerima informasi dari kantor BI perwakilan Surabaya bahwa mereka tidak menemukan alat penggandaan uang.
“ Barangnya tidak ada. Boks yang dibuka kosong." katanya.
Arbonas menambahkan, para pegawai BI di Surabaya dan polisi juga belum bisa membuktikan apakah Dimas Kanjeng Taat Pribadi benar-benar bisa menggandakan uang.
Arbonas melanjutkan, pihaknya siap mengikuti penyidikan kasus dugaan penggandaan uang yang dilakukan Kanjeng Dimas.
“ Kami akan terus mengikuti (penyidikan ini). Kami siap bekerja sama dengan polisi. Kalau misalnya diminta bantu, kami akan mengikuti (permintaan) polisi,” kata dia.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media