Kiat Sederhana Tak Terjebak Investasi Bodong, Jangan Sampai Mau Untung Malah Buntung!

Reporter : Dinda Permata Sari
Jumat, 31 Maret 2023 11:48
Kiat Sederhana Tak Terjebak Investasi Bodong, Jangan Sampai Mau Untung Malah Buntung!
Inklusi pasar modal meningkat, namun literasinya menurun.

Dream - Geliat investasi kini mulai semakin berkembang terutama di kalangan generasi milenial ke atas. Kalangan muda ini tak lagi menyimpan uang dalam bentuk tabungan namun sudah mulai menjajal masuk ke dunia investasi baik melalui pasar modal, keuangan, dan yang terbaru mata uang digital. 

Meski semakin beragam, tantangan investasi di masa kekinian juga semakin kompleks. Bukan hal langka ketika kita mendengar seseorang merugi karena salah berinvestasi atau menjadi korban dari investasi bodong.

Upaya memberikan literasi keuangan dan investasi ke masyarakat juga semakin genar dilakukan industri keuangan guna mencegah terus bertambahkan korban investasi bodong. 

Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret menyadari upaya untuk menghindari investasi bodong hanya bisa dilakukan jika masyarakat mau mempelajari investasi dengan literasi.

“ Jadi kalau misalnya mau investasi emas contohnya, pelajari emas, pergerakannya seperti apa, belinya dimana, jualnya seperti apa, institusi mana yang terpercaya, historicalnya seperti apa,” ujar Vera dalam literasi bertemakan ‘Preserve & Grow Your Wealth Through Risk First Approach’, di Jakarta, Kamis 30 Maret 2023.

Menurut Vera, literasi terkait investasi perlu dilakukan seorang calon investor sebelum memutuskan jenis investasi yang akan mereka masuki. Sebagai contoh, seorang investor reksa dana perlu memahami rekam jejak dari produk investasi dan penerbitnya, serta mengikuti laporan keuangan perusahaan.  

“ Laporan tahunannya selama ini seperti apa, pergerakannya dari bulan ke bulan, apakah hasil investasinya stabil atau engga,” tambahnya.

1 dari 2 halaman

Literasi keuangan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan investasi, saat ini diakui harus didorong kepada seluruh laporan. Alasannya, jumlah jumlah investor dalam negeri dalam tiga tahun terakhir terus mengalami peningkatan.

Merujuk Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022 Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengungkapkan, tingkat inklusi di pasar modal meningkat pesat dari 1,55 persen pada tahun 2019 menjadi 5,19 persen pada 2022.

Sayangnya, peningkatan inklusi tersebut tak sejalan dengan tingkat literasi keuangan masyarakat. Pada tahun 2022 tingkat literasi di sektor pasar modal turun menjadi 4,11 persen, dari yang sebelumnya mencapai 4,97 persen di tahun 2019.

UOB Gelar Literasi Keuangan, Ungkap Cara Hindari Investasi Bodong

Sementara data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan investor di pasar modal Indonesia telah menembus 10.000.628 investor mengacu pada Single Investor Identification (SID). Komposisi terbesar dari pemilik SID tersebut adalah investor lokal dengan porsi mencapai 99,78 persen.

2 dari 2 halaman

Vera menambahkan salah satu kiat sederhana untuk menghindari investasi bodong adalah dengan memastikan perusahaan yang menawarkan investasi sudah terdaftar dan memiliki historis dari produk yang ditawarkannya.

“ Kita pastiin dulu tempatnya beneran ada, terdaftar, terus punya historical,” ungkap Vera.

Sementara Wealth Advisory Head UOB Indonesia, Diendy Liu mengatakan keputusan berinvestasi tidak bisa dilakukan hanya berbekal keyakinan. Seorang investor harus memiliki kemampuan dalam menganalisa fundamental dari perusahaan atau produk investasi pilihannya.

“ Saya gak pernah investasi berdasarkan keyakinan, karena seyakin-yakinnya saya, saya bisa salah. Seragu-ragunya saya, bisa jadi itu benar,” ungkapnya.

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More