Inilah Jimat Dimas Kanjeng Taat: ATM Dapur

Reporter : Eko Huda S
Senin, 3 Oktober 2016 10:20
Inilah Jimat Dimas Kanjeng Taat: ATM Dapur
Pengikut harus melaksanakan sholat sunah dan mengingat atau membayangkan wajah Taat Pribadi.

Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabapaten Probolinggo mendapatkan temuan baru dari pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Sepasang suami istri yang telah bergabung di Padepokan Dimas Kanjeng menyerahkan sejumlah benda yang diyakini sebagai jimat.

Menurut laman lokal Probolinggo, kraksaan-online.com, benda-benda ini semakin menguatkan 10 kriteria yang sesat pada ajaran Taat Pribadi. Namun belum ada keterangan dari pihak Padepokan Dimas Kanjeng, apakah jimat-jimat ini mereka berikan kepada para pengikutnya.

Salah satu benda yang diserahkan kepada MUI berupa kotak ATM dapur yang dibuat oleh pengikut sesuai intruksi Sultan padepokan itu, ukurannya telah ditentukan.

Dalam kotak yang di sebut ATM dapur itu, pengikut yang tak disebutkan nama dan alamatnya itu, mengaku membayar uang (mahar).

 

1 dari 2 halaman

Mahar Ratusan Ribu Hingga Jutaan Rupiah

Mahar Ratusan Ribu Hingga Jutaan Rupiah © Dream

Ada jimat kotak yang berada di dalam kotak ATM dapur itu, maharnya Rp500 ribu. Sementara untuk kartu karomah dihargai Rp1 juta, kartu pencairan Rp1,5 juta, dan pin santri Rp 310 ribu.

“ Itu sebagai pembayaran awal oleh pengikut kepada pihak padepokan,” kata H Yasin, Sekretaris MUI Kabupaten Probolinggo.

KH. Achmad Banawir, Wakil Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Probolinggo, mengatakan, temuan itu semakin kuat dugaan ajaran sesat di Padepokan Dimas Kanjeng.

“ Soal ajaran di padepokan Dimas Kanjeng itu sesat, telah dikeluarkan fatwa oleh MUI Pusat. Atas temuan ini ajaran di padepokan disinyalir sesat semakin kuat,” terang Banawir.

 

2 dari 2 halaman

41 'Hu' Usai Fatihah, Sholat Harus Ingat Taat Pribadi

41 'Hu' Usai Fatihah, Sholat Harus Ingat Taat Pribadi © Dream

Selain itu, tambah dia, dari pengakuan pasutri pengikut padepokan itu, ternyata ajaran sholat Riyadul Kubri, yaitu sholat sunah dua rakaat, mengarah kepada penyimpangan ajaran Islam. Sebab tidak pernah ada dalam ajaran Islam berupa sholat sunah Riyadul Kubri.

“ Setelah membaca surat Al-Fatehah, diwajibkan membaca “ hu” sebanyak 41 kali. Kalimat “ hu” setelah Alfatihah itu ditujukan pada Taat Pribadi. Bahkan, pengikut harus mengingat atau membayangkan sosok Taat Pribadi saat sholat sunah Riyadul Kubri tersebut,”sebut Banawir.

”Sesuai ajaran agama Islam yang benar, ibadah sholat itu hanya diwajibkan ditujukan dan mengingat pada Allah, tidak boleh selain itu,” tambah dia.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More