Instagram @dinsoskotabogor
Dream - Hasil evakuasi yang dilakukan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor terhadap wanita Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) berbuah temuan mengejutkan. Wanita berinisial T yang hidup menggelandang di Jembatan Panaragan, Bogor ternyata memiliki aset berupa kertas cek bernilai Rp1,35 miliar.
Kabid Rehabilitasi Dinsos Kota Bogor, Dody Wahyudin dalam unggahan video insta stories di akun @dody.whyd menjelaskan wanita berinisial T tersebut sudah tiga kali dievakuasi oleh petugas dari kolong jembatan tersebut.
" Penghuni kolong jembatan Panaragan Kota Bogor yang sudah 3 kali dievakuasi Dinsos Kota Bogor ternyata punya uang tunai yg cukup banyak, tabungan, motor, dan aset lainnya yang cukup besar," tulis keterangan admin pengelola akun Instagram @dinsoskotabogor, dalam unggahannya pada Rabu, 27 April 2023.
Dalam video yang diunggah Instagram para petugas terkejut dengan harta yang dimiliki wanita yang datang mengenakan topi dan baju bermotif garis hitam putih itu.
Wanita tersebut menunjukkan sejumlah aset yang tersimpan di dalam tasnya berupa tiga STNK sepeda motor yang diklaim sebagai milik mertuanya.
" Itu punya mertua aku Pardin," ungkapnya.
Sementara dari gulungan plastik petugas menemukan kartu identitas seperti kartu pelajar, kartu ATM hingga buku tabungan. Pengemis ini juga memiliki beberapa lembar uang tunai ratusan ribu rupiah.
Fakta yang paling membuat petugas terkejut adalah ditemukannya surat cek dari salah satu bank bernilai Rp1,3r miliar.
" Ceknya kita lihat, satu miliar tiga ratus lima puluh juta," kata petugas yang memeriksa.
Dalam unggahannya, pengelola akun Instagram Dinsos Kota Bogor menginformasikan bahwa profesi menjadi pengemis dan pemulung sudah dijadikan sebagai pekerjaan rutin. Tinggal di kolong jembatan menjadi cara untuk dikasihani dan menambah penghasilan mereka. Masyarakat pun diimbau agar tidak memberikan bantuan.
" Agar masyarakat tidak memberikan bantuan kepada warga seperti ini, karena akan semakin membuat mereka betah menjadi GePeng dan semakin sulit diurus dan dibina oleh pemerintah," ungkapnya Dinsos Kota Bogor.
Dinas Sosial Kota Bogor pun akan terus berusaha menangani PMKS/PPKS khusunya GePeng agar mereka bisa mandiri dan tidak mengandalkan hidup dari hasil belas kasihan orang.
Salah satunya kolaborasi bersama SKPD lain untuk menampung di Rusunawa bagi tuna wisma warga kota Bogor.
Hingga menyediakan fasilitas kesehatan bersama Dinkes, sekolah gratis di semua SD dan SMP Negeri, juga menyediakan sembako bantalan untuk kebutuhan sehari-hari.
Dinsos Kota Bogor kembali mengingatkan bahwa sebaiknya masyarakat memberikan bantuan melalui Baznas, Dinsos, atau lembaga kesejahteraan sosial lainnya.
" Namun perlu dukungan masyarakat dengan cara Tidak Memberikan Bantuan kepada mereka Di Jalan, di Lampu Merah yg akan membuat mereka menjadi semakin betah. Kami akan sangat berterima kasih apabila bantuan masyarakat disalurkan melalui panti, langsung ke tempat tinggal mereka, atau melalui Baznas, Dinas Sosial atau Lembaga Kesejahteraan Sosial yg ada di Kota Bogor," pungkasnya.
View this post on Instagram
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah