Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Dream - Kalangan penggiat seni dan ekonomi mengusulkan pemerintah memperluas fasilitas insentif pengurangan pajak super (Super Deduction Tax) di bidang kreatif untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan insentif diharapkan akan banyak masyarakat yang turut membantu industri seni dan berbagai sektor ekonomi.
Selama ini pemerintah telah menetapkan super deduction tax yang memberikan insentif pengurangan pajak hingga 300 persen termasuk pada industri seni. Beberapa objek pajak yang mendapat insentif itu adalah seni lukis dan patung, animasi, batik, keramik, dan tata busana.
Di sisi lain, seni diakui telah memberi banyak manfaat bagi semua masyarakat, tak hanya para seniman.
" Kalau saya pengusaha dan mengalokasikan dana misalnya Rp10 miliar untuk kesenian, lalu dapat potongan pajak dua kali lipatnya, Rp20 miliar, tentu saya akan tertarik bantu kesenian," ujar Chatib Basri, ekonom dan Menteri Keuangan RI tahun 2013-2014 dalam sesi webinar " Philanthropy Learning Forum (PLF Daring)" dengan tema 'Seni, Si Pembuka Jalan' yang digelar Koalisi Seni bersama Filantropi Indonesia.
Menurut Chatib, dengan insentif pajak diharapkan akan mellahirkan bibit-bibit baru seniman di Tanah Air. " Dari situ bibit kesenian bisa dibantu, selain tetap didukung negara yang APBN-nya terbatas,” tambahnya.
Untuk diketahui ketentuan tentang Super Deduction Tax Indonesia diatur pemerintah dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2019. Aturan ini menerangkan tentang insentif pajak yang diberikan pemerintah pada industri yang terlibat dalam program pendidikan vokasi, meliputi kegiatan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi.
Insentif yang diberikan pemerintah merupakan potongan pajak untuk industri.
Sependapat dengan Chatib Basri, Co-chair Badan Pengarah Filantropi Indonesia Erna Witoelar menilai saat ini merupakan momentum yang tepat bagi pemerintah untuk menghidupkan industri seni tanah air.
“ Pandemi menumbuhkan kreativitas teman-teman seni untuk menghibur masyarakat yang terkurung. Itu sangat mulia, apalagi dengan dana terbatas," kata Erna.
Dalam webinar ini, Direktur Observatorium Bosscha, Premana W. Premadi, berbagi soal peran penting musik yang ditekuninya sejak kecil bagi kehidupannya.
Menurut Premana, seni telah membantunya menjadi sosok yang lebih sensitif pada nada, ritme, logika, dan keseimbangan. Ia percaya pendidikan seharusnya tidak mengotak-kotakkan rasio, kejiwaan, dan estetika sebagai hal yang terpisah.
Bersama Bosscha dan mitra lain, Premana menggelar serangkaian acara saat gerhana matahari yang jadi platform edukasi sains dan seni bagi anak sekolah di Poso dan Tanjungpinang.
“ Semakin dini kita terekspos pada kualitas estetis dan rasio serta mengintegrasikannya, itu semakin baik," tutur perempuan Indonesia satu-satunya yang namanya diabadikan di asteroid itu.
" Penghalusan dan pemberdayaan akal dan budi seharusnya tidak berjalan terpisah, tapi bersamaan,” tambahnya.
Sementara itu, Managing Director Indika Foundation, Ayu Kartika Dewi, menyoroti pentingnya seni dalam menumbuhkan nalar kritis dan empati. Beragam penelitian menemukan seni membuat orang dapat berpikir dengan lebih fleksibel.
“ Seni tidak pernah menghakimi, jadi bisa membuka perspektif kita bahwa hidup ini tidak hanya hitam-putih dan benar-salah,” katanya.
" Seni itu memiliki nilai penting bagi kita semua dan pentingnya seni bukan hal yang harus dipertanyakan lagi tapi bagaimana kita bisa menghidupkan seni dan memperkaya seni, jadi kita harus bersama-sama mengajak semua orang untuk mendukung seni dan budaya," tutup Budhita.
(Laporan: Savina Mariska)
Advertisement