Dream - Brand fesyen asal Swedia, H&M, mengumumkan rencana untuk menutup lebih dari seperlima gerainya dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 588 karyawan di Spanyol.
Serikat buruh CCOO dan UGT mengatakan dalam sebuah pernyataan mengatakan perusahaan akan melakukan PHK karena alasan-alasan organisasional, produktif dan ekonomi yang tidak disebutkan.
Melansir Yahoo Finance, dalam laporan tahunan H&M, perusahaan ini memiliki 133 toko di Spanyol dan mempekerjakan hampir 4.000 orang di sana.
H&M juga mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke Reuters bahwa mereka berniat untuk menutup 28 toko.
H&M mengatakan bahwa memiliki toko-toko di lokasi-lokasi yang tepat dan tetap kompetitif adalah prioritas, dan mereka secara konsisten mengevaluasi portofolio tokonya.
kata H&M, tanpa memberikan rincian lebih lanjut mengenai alasan mengapa mereka memutuskan untuk menutup toko-toko tersebut.
H&M di Spanyol juga menghadapi masalah dengan ketidakhadiran dan pekerja yang mengeluhkan beban kerja yang berlebihan, menurut sumber serikat pekerja.
Pada November 2022, H&M mengumumkan rencana global untuk memangkas 1.500 pekerjaan untuk memangkas biaya. Di Spanyol, mereka telah mengurangi 400 orang pada tahun 2021.
" Kami yakin langkah tersebut terlalu agresif dan masih mungkin untuk mencari solusi yang tidak menyiratkan hilangnya pekerjaan," kata serikat pekerja.
Negosiasi dengan serikat pekerja di Spanyol akan dimulai pada bulan September. H&M mengatakan bahwa mereka telah memberi tahu serikat pekerja dan akan bekerja sama dengan serikat pekerja.
Angeles Rodriguez, seorang pemimpin CCOO, mengatakan bahwa serikat-serikat pekerja terkejut dengan pengumuman PHK tersebut.
" Perusahaan tidak pernah menunjukkan perilaku yang aneh dan mematuhi kenaikan gaji yang telah disepakati tahun lalu," katanya.
H&M memberikan kenaikan gaji yang signifikan tahun lalu setelah para pekerja melakukan protes dan mogok kerja.
Advertisement
Momen Haru Sopir Ojol Nangis dapat Orderan dari Singapura untuk Dibagikan
Siswa Belajar Online karena Demo, Saat Diminta Live Location Ada yang Sudah di Semeru
Cetak Sejarah Baru! 'Dynamite' BTS Jadi Lagu Asia Pertama Tembus 2 Miliar di Spotify dan YouTube
Komunitas Warga Indonesia di Amerika Tunjukkan Kepedulian Lewat `Amerika Bergerak`