Indeks Syariah Kompak Memerah, Ikut Terguncang Bom Medan?

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 13 November 2019 16:50
Indeks Syariah Kompak Memerah, Ikut Terguncang Bom Medan?
IHSG dan rupiah pun juga tiarap saat perdagangan ditutup.

Dream - Indeks saham syariah kembali melemah di hari saat berita bom bunuh diri meletus di Mapolresta Medan, Sumatera Utara. Sentimen dari kondisi ekonomi dunia yang kembali memanas turut menjauhkan pelaku pasar dari lantai bursa. 

Saham-saham di sektor tambang memimpin laju koreksi indeks sektoral yang sebagian besar mengalami koreksi. Hanya sektor industri aneka yang naik tipis 0,07 persen.

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Jakarta, Rabu, 13 November 2019, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) ditutup melemah 1,348 poin (0,72%) ke level 186,864. ISSI yang dibuka melemah di level 188,093 saat sesi pra-pembukaan perdagangan lebih banyak bergerak di zona negatif.

 

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII), juga ditutup melemah dengan koreksi 7,058 poin (1,02%) ke level 685,218.

Indeks JII70 terkoreksi 1,618 poin (0,69%) ke level 232,077.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan tengah pekan ini juga melorot 38,491 poin (0,62%) ke level 6.142,501.

1 dari 5 halaman

Investor Malas Melantai

Serangan teror bom bunuh diri membuat investor enggan melantai di bursa. Para penanam modal cenderung melepas sahamnya, terutama di sektor pertambangan.

Indeks sektor pertambangan merosot 1,86 persen.

Yang menguat hanyalah sektor industri aneka. Indeks sektor aneka menguat 0,07 persen.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah BRAM yang harga sahamnya naik Rp1.625, MTPS Rp270, TPIA Rp200, ENVY Rp160, dan MINA Rp120.

Sebaliknya, yang menjadi top loser kali ini adalah BYAN yang harga sahamnya merosot Rp900, UNVR Rp875, UNTR Rp575, AALI Rp425, dan INTP Rp400.

Pada 16.15, rupiah melemah terhadap dolar AS. Nilai tukar dolar AS terhadap rupiah menguat 61 poin (0,43%) ke level Rp14.106 per dolar AS.

2 dari 5 halaman

Patahkan Prediksi Analis, Indeks Syariah dan IHSG Kompak Naik

Dream - Indeks syariah kompak menguat pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 12 November 2019. Penguatan ini membalikan hampir semua prediksi yang melihat kondisi pasar dalam kondisi tren melemah jangka pendek. 

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) diketahui naik 1,421 poin (0,76%) ke level 188,212. ISSI memulai perdagangn dari zona merah hingga sesi penutupan perdagangan pagi. ISSI dibuka melemah di level 186,473 saat memasuki sesi pra-pembukaan perdagangan.

Laju ISSI mulai bergerak naik saat perdagangan sesi siang dimulai. Aksi beli investor mendorong ISSI masuk zona hijau dan bergerak naik hingga sesi penutupan berakhir. ISSI sempat bertengger di level tertinggi 188,212.

 

 

Penguatan juga dialami indeks bluechip syariah, Jakarta Islamic Index (JII) yang naik 5,526 poin (0,81%) ke level 692,276. Sementara Indeks JII70 terangkat 1,800 poin (0,78%) ke level 233,695.

Membalikkan prediksi para analis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga bergerak positif di sesi perdagangan kedua. IHSG naik 32,252 poin (0,52%) ke level 6.180,992.

3 dari 5 halaman

Sektor Infrastruktur dan Industri Aneka Menguat

Investor getol membeli saham di sebagian besar sektor, terutama infrastruktur, industri aneka, dan pertambangan. Indeks sektor infrastruktur melesat 1,63 persen, industri aneka 1,55 persen, dan pertambangan 1,36 persen.

Namun, sektor keuangan terkoreksi 0,25 persen dan pertanian 0,10 persen.

Harga saham emiten BYAN melesat Rp2.300, UNTR Rp475, PCAR Rp280, INTP Rp275, dan CITA Rp200.

Sebaliknya, emiten syariah berkode DSSA, DEAL, ENVY, ITMG, dan LUCK menjadi penghuni top loser. Harga DSSA melorot Rp2.175, DEAL Rp400, ENVY Rp390, ITMG Rp225, dan LUCK Rp175.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah kembali melemah. Pada 16.28, kurs dolar AS terhadap rupiah naik 2 poin (0,01%) ke level Rp14.057.

4 dari 5 halaman

Emiten Tambang Berguguran, Indeks Syariah Terkoreksi

Dream - Sentimel lokal dan internasional masih membayangi pelaku pasar yang berhati-hati terjun ke lantai bursa saham Indonesia. Aksi wait and see itu membuat indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) berguguran termasuk tiga indeks saham syariah.

Pelaku pasar sepekan ke depan sepertinya akan memantau perkembangan perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Meski sudah ada gencatan, namun sikap kedua pemerintahan itu masih membuat investor berhat-hati. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Senin, 11 November 2019, sektor pertambangan mengalami koreksi paling dalam.

Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) awal pekan ini menutup perdagangan dengan melemah 1,270 poin (0,67%) ke level 186,791. ISSI memulai sesi jual beli dengan melemah ke level 187,692 di sesi pra-pembukaan. ISSI hanya sempat beberapa menit menembus zona hijau dan menyentuh level tertinggi di 188,347.

 

 

Sebagain besar perdagangan indeks saham syariah berjalan di zona merah baik di sesi pagi maupun sesi kedua. ISSI sama sekali tak bisa kembali menembus zona positif.

Indeks keping biru syariah, Jakarta Islamic Index (JII) bernasib tak jauh berbeda dari ISSI. Terkoreksi 2,967 poin (0,43%), indeks JII awal pekan ini bertengger di level 686,750.

Indeks JII70 turun 0,884 poin (0,38%) ke 231,895.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melorot 29,246 poin (0,47%) ke level 6.148,740.

5 dari 5 halaman

Dolar AS Kembali ke Rp14 Ribu

Investor berhati-hati kelanjutan perkembangan dagang Amerika Serikat dengan Tiongkok. Mereka juga mengamati peluang ekonomi dunia yang memasuki resesi.

Hal ini membuat mereka enggan melantai di bursa dan cenderung menjual sahamnya di hampir semua sektor, terutama di pertambangan. Indeks sektor pertambangan anjlok 2,84 persen.

Penguatan indeks sektor pertanian sebesar 1,28 persen dan aneka 0,53 persen belum cukup kuat menahan laju pelemahan perdagangan.

Emiten syariah pencetak top gainer kali ini adalah ITMG yang harga sahamnya menguat Rp200, SCCO Rp200, TPIA Rp200, AALI Rp175, dan INDF Rp175.

Harga saham BYAN amblas Rp2.800, SONA Rp650, OMRE Rp415, CPIN Rp325, dan DSSA Rp300.

Dari pasar uang, dolar AS kembali perkasa. Nilai tukarnya menanjak 57 poin (0,41%) ke level Rp14.042 pada 16.30.

Beri Komentar