Indeks Syariah Mendekam di Zona Negatif

Reporter : Syahid Latif
Senin, 13 April 2015 16:22
Indeks Syariah Mendekam di Zona Negatif
Aksi jual pemodal asing juga mulai kembali menguat jelang pengumuman BI rate.

Dream - Bursa saham Indonesia tak berkutik di zona merah. Kepungan sentimen negatif dari dalam negeri memaksa indeks acuan saham syariah mendekam seharian di teritori negatif.

Kekhawatiran akan kondisi ekonomi nasional serta aksi tunggu investor jelang pengumuman BI rate memaksa investor menggelar aksi jual.

Pada penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin, 13 April 2015, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) terpangkas 1,166 poin (0,67%) ke level 172,348.

ISSI terseret arus pelemahan yang melanda 151 emiten syariah. Menguatnya harga saham dari 42 emiten tak kuat mengangkat ISSI ke zona hijau.

Di awal pekan ini pelaku pasar mentransaksikan 39,93 miliar saham bernilai Rp 3,48 triliun.

Laju ISSI sepanjang awal pekan ini tak mampu sekalipun masuk zona hijau. Hanya menyentuh level tertinggi di zona merah 173,314, ISSI justru sempat tersungkur ke level 171,594.

Aksi beli investor jelang penutupan tak kuasa mengangkat ISSI yang terlanjut melemah cukup dalam.

Aksi jual terlihat jelas di jajaran emiten bluechips syariah. Sebanyak 23 emiten penghuni Jakarta Islamic Index (JII) terpaksa memulai awal pekan di zona merah. Hanya 5 emiten yang bisa melaju positif.

Indeks JII menutup sesi perdagangan dengan melemah 4,648 poin (0,64%) ke level 717,427. JII hanya sanggup menyentuh level tertinggi 720,838 dan sempat terpuruk ke level 713,528.

Emiten bluechips syariah yang selama ini menjadi motor penggerak JII justru diserbu aksi jual. Di jajaran pencetak koreksi harga saham tertinggi, bertengger saham ITMG yang melemah Rp 775 per saham.

Top losser lainnya adalah SMGR yang melemah Rp 425, AALI Rp 375, PTBA Rp 250, dan CPIN Rp 160 per saham.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang pengumuman BI rate juga dilanda aksi jual. IHSG terpangkas 43,931 poin (0,80%) ke level 5.447,409.

Lantai bursa sore ini berhasil menghimpun dana nasabah hingga Rp 5,54 triliun. Sayang, dana itu termasuk aksi jual investor asing yang kembali meningkat menjadi Rp 682 miliar.

Kurs rupiah yang pagi tadi sempat menguat juga kembali mengalami tekanan. Rupiah terkoreksi 28 poin (0,22%) menjadi Rp 12.955 per dolar AS.

Beri Komentar