Indeks Syariah Rebound Dimotori Pemodal Lokal

Reporter : Syahid Latif
Kamis, 15 September 2016 16:20
Indeks Syariah Rebound Dimotori Pemodal Lokal
Pemodal asing masih melakukan aksi jual saham.

Dream - Bursa saham Indonesia berbalik menguat setelah dihantam pelemahan selama empat hari perdagangan berturut-turut. Masih adanya aksi jual pemodal asing tak menghentikan membanjirnya aksi beli pemodal lokal.

Seluruh indeks sektoral juga menguat signifikan dipimpin emiten industri aneka yang melonjak 4,71 persen.

Pada penutupan perdagangan harian Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis, 15 September 2016, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) melesat 4,538 poin (2,68%) ke level 173,991.

Indeks saham bluechips syariah naik lebih tinggi sebesar 3,38 persen atau 23,861 poin ke level 729,523.

Laju perdagangan saham syariah sepanjang hari ini memang berbeda 180 derajat dengan empat hari perdagangan terakhir. Kembalinya pemodal lokal mendorong ISSI menguat sepanjang sesi perdagangan. ISSI tercatat sempat melonjak ke level tertinggi 174,235 dan hanya menyentuh posisi terendah 169,638.

Penguatan ini tak terlepas juga dari melajunya 28 dari 30 emiten keping biru syariah.

Transaksi perdagangan saham syariah juga terlihat meningkat dengan 30,96 miliar saham berpindahtangan senilai Rp 5,42 triliun.

Aksi beli pemodal berhasil mendorong 143 emiten syariah bertengger di zona hijau. Sementara 44 lainnya masih belum keluar dari tekanan jual dan 51 emiten ISSI bertahan stagnan.

Saham-saham penggerak indeks syariah kali ini kebanjiran pembeli dengan memimpin daftra pencetak kenaikan harga tinggi. Saham UNTR memimpin top gainer usai menguat Rp 675 per saham, diikuti LPPR yang naik Rp 550, INDF Rp 475, ASII Rp 425, dan ICBP Rp 425 per saham.

Dua emiten keping biru syariah yang tak berhasil keluar dari tekanan jual adalah AKRA yang turun Rp 25 dan LPKR Rp 5 per saham.

Pasar saham yang mencetak rebound juga tak lepas kenaikan nilai tukar rupiah. Sore ini rupiah menguat tipis 14 poin (0,11%) menjadi 13.190 per dolar AS.(Sah)

Beri Komentar