Indonesia Menjadi Penyumbang E-sport Terbesar Di Asia Tenggara. (Foto: Ilustrasi/shutterstock)
Dream – Teknologi internet yang semakin maju semakin membuat industri electronic sport (e-sport) menunjukkan eksistensinya di Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara pendorong utama pertumbuhan industri e-sport di Asia Tenggara.
Co-Founder dan Chief Marketing Officer EVOS E-sport, Michael Wijaya, mengatakan, dari 274,5 juta gamers di Asia Tenggara pada 2021, Indonesia menyumbang sekitar 43 persen terhadap jumlah total tersebut. Indonesia juga menyumbang pendapatan senilai US$2,08 miliar (Rp29,81 triliun).
“ Tingginya jumlah gamers dan jumlah pendapatan ini menjadi indikasi bahwa industri esports memiliki potensi yang cukup besar di Indonesia,” kata Michael dalam Media Discussion: Indonesia Esports Industry Outlook 2021 pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Berkembangnya industri game saat ini merupakan hasil dari tingginya minat masyarakat terhadap game. Michael menjelaskan, pada tahun 2025 Indonesia akan memiliki 124 juta gamers diikuti dengan pertumbuhan audiens yang meningkat sebanyak 16,4 persen.
Selain itu, nilai transaksi dari pembelian game terbukti tinggi. Menurut data EVOS Esports, 39 persen kalangan penggemar esports melakukan pembelian dalam game sekitar 1-3 kali dalam kurun waktu satu bulan dengan rata-rata transaksi di bawah Rp100 ribu.
Meski terbilang tinggi, jumlah transaksi melalui kanal perbankan masih rendah dibanding kanal lain. Hal inilah yang membuat Visa dan Bank Mandiri melakukan kerja sama dengan EVOS Esport.
“ Adanya celah tersebut kami identifikasi sebagai peluang,” kata Vice President Bank Mandiri, Ruth Ekowati Rahayu.
Kerja sama dua pihak ini mengeluaran EVOS Card yang berfungsi sebagai kartu tanda member dan kartu debit. EVOS dipilih sebagai rekananan kerja sama merupakan bentuk dukungan kepada industri e-sport, kata Ruth.
Head of Strategy and Planning Visa Indonesia, Handikin Setiawan, menyebut potensi perkembangan yang masif ini menjadi pendorong Visa untuk bekerja sama dengan brand-brand e-sport, seperti EVOS. Apalagi, e-sport disukai oleh anak muda, terlebih Gen Z dan milenial.
“ E-sport sebagai industri dengan peran yang cukup vital dalam usaha menjangkau generasi masa depan,” kata Handikin.
Michael berharap loyalitas fanbase e-sport dapat membantu serta mengembangkan peranan bank dalam dunia e-sport di Indonesia. Dia juga mengharapkan stigma negatif tentang e-sport bisa berkurang.
(Laporan: Elyzabeth Yulivia)
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Tampil Cantik di Dream Day Ramadan Fest Bersama Beauty Class VIVA Cosmetics
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini