Transaksi Marak, Indeks Syariah Balik Menguat

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Rabu, 31 Januari 2018 16:38
Transaksi Marak, Indeks Syariah Balik Menguat
Dua indeks syariah kompak menguat.

Dream - Tak buruh waktu lama bagi indeks syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk kembali ke jalur hijau. Meski belum mencetak rebound, Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Jakarta Islamic Index (JII) ditutup menguat.

Lebih dari separuh saham-saham unggulan syariah juga mulai kembali kebanjiran order beli dari para investor. 

Pada penutupan perdagangan harian BEI, Rabu 31 Januari 2018, indeks ISSI menguat 1,077 poin (0,55%) ke level 197,464. ISSI membuka perdagangan dengan melemah di level 195,810 dan sempat menyentuh level terendah di 194,810 dengan level tertinggi di 198,255.

Menguatnya 17 emiten unggulan syariah juga sukses mengangkat Indeks bluechip syariah, JII, kembali bergerak menghijau setelah naik 4,225 poin (0,54%) ke level 787,116.

Transaksi perdagangan saham syariah di pertengahan pekan ini kembali menggeliat setelah pemodal lokal aktif melantai di bursa saham. Dengan lebih dari 147 juta saham yang beralih pemilik, transaksi jual beli saham melonjak menjadi Rp7,91 triliun dari sehari sebelumnya Rp5,9 triliun. 

Tak hanya investor lokal, pemodal asing juga mengerem aksi jual saham syariahnya. Nett sell asing hari ini turun hampir separuhnya menjadi Rp301 miliar.

Investor banyak memainkan saham di sektor industri dasar dan perdagangan yang naik tajam masing-masing 2,12 persen dan 1 persen.

Sementara indeks pertambangan terkoreksi 0,74 persen, barang konsumsi 0,54 persen, dan pertanian 0,16 persen.

Emiten-emiten keping biru syariah pencetak top gainer adalah UNTR yang harga sahamnya naik Rp400, SMGR Rp250, PGAS Rp230, dan BRPT Rp140.

Sebaliknya, yang menjadi top loser adalah UNVR yang harga sahamnya turun Rp475, ADRO Rp100, AKRA Rp50, INDF Rp50, dan EXCL Rp30.

Dari pasar uang, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS justru menguat 57 poin (Rp13.377) per dolar AS. Kurs rupiah terhadap dolar AS ini menyentuh level tertinggi di Rp13.428 per dolar AS.

(Sah)

 

Beri Komentar