Inflasi Tinggi, Upah Buruh Hanya Naik Sedikit

Reporter : Ramdania
Senin, 16 Maret 2015 17:01
Inflasi Tinggi, Upah Buruh Hanya Naik Sedikit
Naiknya hampir semua harga barang dan bahan makanan, sudah selayaknya diiringi dengan kenaikan upah. Namun, apakah kenaikan gaji bulan ini bisa menutupi kenaikan harga?

Dream - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan upah buruh dan pembantu rumah tangga pada bulan Februari. Sayangnya, kenaikan upah ini hanya sedikit, tidak mencapai 1%.

Seperti dikutip dari keterangan pers BPS, secara nominal, rata-rata upah buruh bangunan (bukan mandor) pada bulan Februari naik 0,76% jika dibandingkan Januari 2015, yaitu dari Rp 78.484 per hari menjadi Rp 79.083 per hari.

Begitupun dengan upah buruh tani yang naik sebesar 0,46% dari Rp 45.846 per hari pada bulan Januari menjadi Rp 46.059 per hari pada bulan ini. Buruh potong rambut wanita per kepala pun mengalami kenaikan upah pada bulan Februari 2015 sebesar 0,76% dibandingkan upah bulan Januari 2015, yaitu dari Rp 22.499 per kepala menjadi Rp 22.670 per kepala.

Sementara, upah pembantu rumah tangga juga mengalami kenaikan sedikit sebesar 0,41% dari Rp 344.699 per bulan pada Januarti 2015 menjadi Rp 346.101 per bulan pada bulan Februari 2015.

Seperti diketahui, inflasi yang terjadi sepanjang tahun 2014 mencapai 8,36%. Realisasi ini menyebabkan kenaikan harga hampir semua kebutuhan hidup. Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak, tarif listrik, dan harga cabai.

Meski dalam bulan Januari 2015 terjadi deflasi sebesar 0,24% dan Februari 2015 juga terjadi deflasi 0,36%, tetapi harga-harga masih dinilai tinggi karena minimnya kenaikan upah yang diterima masyarakat. (Ism)

Beri Komentar