Inggris Akan Kembangkan Fasilitas Likuiditas bagi Bank Syariah

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 7 April 2017 12:30
Inggris Akan Kembangkan Fasilitas Likuiditas bagi Bank Syariah
Tujuannya untuk menarik bisnis dari Timur Tengah dan Asia.

Dream – Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE) akan mengembangkan fasilitas likuiditas berbasis syariah. Tujuannya untuk menarik bisnis dari pusat industri syariah di Timur Tengah dan Asia Tenggara.

Dilansir dari Zawya, Jumat 7 April 2017, London, Inggris, telah memposisikan diri sebagai pusat global keuangan syariah sejak menerbitkan sukuk negara pada 2014. Fasilitas likuiditas ini bertujuan untuk membantu perekonomian Inggris semenjak keluar dari Uni Eropa.

BoE telah menerbitkan dokumen konsultasi untuk deposit berbasis pembiayaan. Dokumen ini akan membantu kreditur syariah memenuhi persyaratan regulator untuk penyangga likuiditas aset.

Sekadar informasi, keuangan syariah mengikuti prinsip-prinsip syariah, seperti larangan judi dan spekulasi. Plus, ada juga larangan bunga. Dengan prinsip syariah, bank syariah kesulitan mengakses pasar uang dan alat likuiditas berbasis bunga yang diberikan oleh Bank Inggris.

Bank sentral di Inggris ini memperkirakan fasilitas tersebut akan siap tahun 2018, sementara mereka memutuskan untuk mengembangkan fasilitas likuditas untuk asuransi.

Rencana ini disambut baik oleh perbankan syariah di Inggris, seperti Gatehouse Bank, Al Rayan Bank, dan unit usaha Qatar Islamic Bank. Sistem harga di model ini sama dengan fasilitas yang diberikan kepada bank konvensional dan itu menarik perhatian perbankan syariah.

Bank sentral ini mengaku menerima masukan dalam konsultasi pertama terkait model fasilitas likuditas yang akan menggunakan akad wakalah. Para responden umumnya menyarankan akad yang digunakan adalah akad murabahah untuk menekan risiko.

Para pemangku kepentingan memiliki waktu hingga 23 Mei 2017 untuk memberikan pandangan terhadap rencana fasilitas likuditas bagi bank syariah.(Sah)

Beri Komentar