Dream - Pangsa pasar perbankan syariah saat ini masih di bawah 5 persen. Realisasi ini hampir tidak bergerak jika dibandingkan beberapa tahun terakhir. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat bank syariah untuk memperluas pasarnya.
Tahun depan, dinilai sebagai tahun percepatan bank syariah karena berbagai regulasi pemerintah dan otoritas diharapkan bisa memacu pertumbuhan industri ini. Namun, tidak hanya berhenti di peraturan, Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (ASBISINDO) meminta `restu` dari pemerintah untuk masuk mengelola uang negara.
" Kami akan masuk ke capital market, misalkan APBN bisa masuk ke kita," ujar Sekretaris Jenderal Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia (Asbisindo) Ahmad K Permana di Jakarta, akhir pekan lalu.
Tidak hanya itu, Permana menyebutkan pihaknya memiliki inisiasi untuk turut membiayai proyek infrastruktur yang telah masuk dalam program pemerintah. Caranya, dengan melakukan akad mudharabah muqayyadah, yaitu pembiayaan proyek oleh bank, tetapi dananya berasal dari nasabah.
" Tahun depan ada yang mau kita coba purpose ke Kemenkeu untuk proyek pemerintah kita masukkan ke mudharabah muqayyadah. Jadi, ada proyek tertentu, itu bagi hasil dengan
di-backup proyek," ujar Permana.
" Seperti model sukuk, sukuk dijual ke nasabah ritel oleh bank-bank, tapi itu kan
tidak masuk ke buku bank, karena tidak masuk pembiayaan. Jadi nanti itu proyek pemerintah itu dibiayai oleh bank, tapi bank itu menjual proyek ini langsung kepada customer. Jadi masuk sebagai pembiayaan bank, tapi dana pihak ketiga dari customer, rate-nya ditentukan dari return proyek tersebut," jelasnya.
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah